Esposin, SRAGEN-Toserba Luwes yang terletak di Jalan Raya Sukowati Sragen mendadak diserbu seratusan siswa berseragam putih merah dan putih biru pada Selasa (9/7/2024). Para siswa SD dan SMP itu datang dari berbagai daerah di Kabupaten Sragen dengan menaiki bus sekolah. Mereka berbelanja kebutuhan sekolah seperti tas, sepatu, kaus kaki, buku, dan sebagainya dengan voucher senilai Rp500.000 per anak dari Baznas Sragen.
Para siswa itu ternyata berasal dari keluarga miskin. Bahkan ada dari mereka yang tidak memiliki orang tua karena ayah dan ibu mereka meninggal dunia. Mereka diantar kerabatnya atau diantar gurunya sebagai pendamping. Voucher belanja kebutuhan sekolah itu diberikan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen yang diambilkan dari dana zakat.
Baznas mencatat ada 179 siswa yang mendapat bantuan sekolah. Salah satunya Lepi Dinda Ayu Saputri, 12, yang sekarang naik di Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bendo, Sukodono, Sragen. Lepi diantar budhe-nya, Tugiyem, 52, yang tinggal di Dukuh Katungan, Desa Bendo, Sukodono, Sragen. Lepi semula tinggal bersama orang tuanya di Karanganom, Sukodono, sehingga sekolahnya di SDN 1 Karanganom. Setelah kedua orang tuanya meninggal, Lepi ikut budhe-nya di Bendo sehingga mulai kelas VI pindah sekolah ke MI Bendo.
"Iya, tadi beli tas, sepatu, dan kaus kaki. Senang bisa beli tas dan sepatu baru. Tas yang lama dan sepatu lama masih tetap dipakai untuk gantian," ujar Lepi didampingi budhe-nya saat ditemui Espos.id, Selasa siang.
Syahla Medifa, siswi Kelas V SDN 2 Dukuh, Kecamatan Tangen, Sragen, juga mendapat voucher Rp500.000 dari Baznas Sragen. Syahla juga anak yatim-piatu yang kini tinggal bersama simbahnya. Ia datang ke Luwes Sragen diantar gurunya. Syahla termasuk siswa berprestasi karena menjadi juara ketiga terbaik di kelasnya.
"Terima kasih Banzas. Saya senang dapat beli tas dan sepatu. Jadi tambah semangat belajar," ujar Syahla yang bercita-cita menjadi guru. Syahla masih memiliki kakak yang sekarang sekolah di SMAN 1 Tangen.
Wakil Ketua III Baznas Sragen Suparto menjelaskan total ada 179 siswa SD dan SMP yang mendapat bantuan pendidikan dari Baznas lewat Program Beasiswa Peduli Pendidikan. Dia menerangkan setiap siswa mendapat Rp1 juta yang diberikan dalam bentuk voucher belanja kebutuhan sekolah Rp500.000 per anak dan dana tunai Rp500.000 per anak.
"Voucher itu dibelanjakan langsung ke Toserba Luwes Sragen yang didampingi dari Baznas Sragen. Anak-anak yang mendapat bantuan ini merupakan anak-anak kurang mampu, anak yatim atau piatu, dan anak yatim-piatu. Belanja kebutuhan sekolah dilaksanakan dua hari, yakni Selasa-Rabu [9-10/7/2024]. Hari ini ada tiga kloter, yakni jam 09.00 WIB, jam 10.00 WIB, dan jam 13.00 WIB," jelas Suparto.
Dia menjelaskan para siswa yang mendapatkan voucher belanja dari Baznas Sragen tersebut berasal dari wilayah Gemolong, Kalijambe, Tangen, dan daerah lainnya yang diantar dan dijemput bus sekolah. Ada empat unit bus sekolah yang dikelola Dinas Perhubungan yang ditugaskan menjemput anak-anak tersebut.
"Dari 179 siswa itu terdiri atas 97 siswa SD dan 82 siswa SMP. Mereka ada yang diantar guru, orang tua, dan saudaranya. Voucher Rp500.000 itu boleh dibelikan kebutuhan sekolah, baik tas, sepatu, buku, dan peralatan sekolah lainnya," ujarnya.
Suparto mengatakan program ini baru kali pertama digulirkan. Kalau dulu, ujar dia, bantuam diberikan langsung. Dia menyebut Baznas juga punya beasiswa kuliah sampai lulus.