Esposin, KLATEN -- Mulyana, 52, warga Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten, berkeinginan naik haji bersama istri dan anak-anaknya jika nanti telah memperoleh uang ganti rugi (UGR) lahan terdampak jalan tol Solo-Jogja senilai Rp724 juta.
Berdasarkan pantauan Esposin, sejumlah orang di Kranggan menghadiri Musyawarah Penetapan Bentuk Ganti Kerugian Pengadaan Tanah Jalan Tol Kulon Progo-Jogja-Solo di balai desa setempat, Selasa (16/3/2021).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Acara itu juga dihadiri Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Agung Taufik Hidayat; Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Solo-Jogja, Wijayanto; Camat Polanharjo, Joko handoyo; Kepala Desa (Kades) Kranggan, Gunawan Budi Utomo; dan tamu undangan lainnya.
Baca juga: Klaten Belum Berani Gelar Uji Coba Sekolah Tatap Muka, Ini Sebabnya
Lantaran masih masa pandemi, seluruh peserta diwajibkan menaati protokol kesehatan. Di antaranya memakai masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan pakai sabun. Guna menghindari kerumunan, panitia musyawarah membagi kegiatan menjadi dua sesi.
"Sawah saya ikut terdampak jalan tol Solo-Jogja. Luasan yang terkena sekitar 1.103 meter persegi. Luas sawah secara keseluruhan mencapai 1.800 meter persegi. Dari luasan yang terdampak itu, saya akan memperoleh uang Rp724 juta. Per meter perseginya dihargai appraisal senilai Rp600.000. Itu sudah jauh lebih tinggi dari harga pasaran. Nilai jual objek pajak (NJOP) di sini senilai Rp250.000 per meter persegi. Saya setuju saja dengan penetapan harga ini," kata Mulyana, saat ditemui wartawan di Balai Desa Kranggan, Selasa.
Kepentingan Pendidikan Anak-Anak
Mulyana mengaku sudah memiliki rencana untuk membelanjakan uangnya. Hal utama yang berada dibenaknya, yakni ingin menggunakan uang itu untuk naik haji bersama istri dan anak-anaknya.Baca juga: Keren! Akuarium Ban Bekas Bikinan Pria Klaten Mejeng di Istana Merdeka hingga Dipesan Raffi Ahmad
Selain itu, uang tersebut akan ditabung untuk kepentingan pendidikan anak-anaknya. Mulyana memiliki satu istri dan empat anak.
"Saya ini masih kerja di Bekasi. Saya ambil cuti dua hari untuk mengikuti musyawarah penetapan ganti rugi hari ini. Saya sudah mengetahui nominal ganti rugi yang akan saya terima. Saya setuju saja. Nantinya, saya ingin naik haji bersama keluarga. Kalau tidak naik haji, minimal umrah terlebih dahulu," katanya.
Kades Kranggan, Gunawan Budi Utomo, mengatakan total lahan yang terdampak jalan tol Solo-Jogja di desanya mencapai 131 bidang.
Baca juga: Sempat Tuai Pro Kontra, Anggota DPR Ini Dukung Nama Grha Megawati di Klaten
Hal itu termasuk 8.000 meter persegi tanah kas desa dan beberapa fasilitas umum (fasum)/fasilitas sosial (fasos), seperti bekas gedung SDN 2 Kranggan, satu musala, satu masjid, dan makam.
"Pemdes hanya memfasilitasi kegiatan ini. Di sini warga baru menerima laporan awal. Jadi, belum ada keputusan setuju dan tidak setuju. Terkait nominal, kami justru belum tahu detailnya," katanya.
Lahan Pertanian
Hal senada dijelaskan Camat Polanharjo, Joko Handoyo. Sebagian lahan yang terdampak jalan tol di wilayahnya berupa lahan pertanian."Di Kranggan ini ada 131 bidang. Kami berharap, jalannya musyawarah berjalan lancar. Masyarakat bisa menyetujui dengan hasil musyawarah karena ini merupakan proyek strategis nasional," katanya.
Baca juga: Sudah Dipasang Kamera CCTV, Maling Nekat Bobol Kotak Amal Masjid di Klaten
Untuk diketahui, luas tanah di Klaten yang terdampak jalan tol Solo-Jogja berkisar 4.071 bidang atau 3.728.114 meter persegi. Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan.
Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.