Esposin, BOYOLALI — Pembagian dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Balai Desa Bangak, Kecamatan Banyudono, Kamis (16/4/2015), semrawut.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Pembagian dana PSKS kepada warga di lima desa, yakni Bangak, Denggungan, Trayu, Batan, dan Tanjungsari, rupanya tak dihadiri perwakilan perangkat dari empat desa tersebut.
Kondisi ini membuat Camat Banyudono, Rita Puspitasari, geram. Camat menyayangkan karena perangkat dari empat desa tidak standby mendampingi warga mengambil PSKS di Balai Desa Bangak.
Dari pantauan Esposin, dalam pembagian PSKS kemarin banyak warga yang tidak membawa persyaratan yang diperlukan seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).
Bagi warga Desa Bangak, jika mengalami kekurangan persyaratan bisa dibantu perangkat di balai desa setempat. Tetapi, bagi warga desa lain terpaksa harus mondar-mandir ke balai desa masing-masing. Padahal, kebanyakan penerima PSKS kemarin adalah orang lansia.
Melihat kondisi ini, Rita langsung berkoordinasi dengan empat kepala desa (kades) agar memerintahkan salah satu perangkat untuk standby di Balai Desa Bangak sambil membawa stempel dan surat keterangan. “Jadi kalau ada warga yang membutuhkan tidak perlu lagi bolak balik. Sudah saya perintahkan untuk standby di sini [Balai Desa Bangak]” kata Rita.
Sekretaris Desa (Sekdes) Bangak, Sutono, mengakui ada puluhan rumah tangga sasaran (RTS) asal Bangak yang terpaksa dibuatkan surat keterangan pengganti KTP dan KK. “Tapi bagi warga desa lain, jelas kami tidak bisa melayani,” kata Sutono.
Rita kembali menjelaskan jumlah penerima PSKS di Kecamatan Banyudono sebanyak 2.152 RTS. Sebanyak 650 RTS dijadwalkan mengambil PSKS di Balai Desa Bangak.