Esposin, KARANGANYAR--Pengerjaan fisik kegiatan dana desa tahap I tahun 2016 di 162 desa di Kabupaten Karanganyar diklaim telah mencapai 90 persen, capaian terbaik di wilayah Soloraya.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Pernyataan itu disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermades) Karanganyar, Utomo Sidi, saat dihubungi Esposin melalui telepon seluler (Ponsel), Rabu (25/5/2016).
"Untuk [realisasi] kegiatan fisiknya sudah 90 persen. Tinggal penyusunan Surat Pertanggungjawaban [SPj]. Di sekitar kita [Soloraya] baru kita yang sudah mencapai sejauh ini," ujar dia.
Utomo menargetkan pelaksanaan kegiatan fisik dana desa tahap I tuntas akhir Mei 2016. Tim pemantau dari Bapermades terus berkeliling untuk memantau pelaksanaan di lapangan.
Sedangkan untuk penyusunan SPj pelaksanaan kegiatan, menurut Utomo masih ada waktu hingga awal Juli. Sebab pada pertengahan Juli akan dilakukan pengajuan dana desa tahap II.
Dana desa tahap II akan dicairkan Agustus. "Saya minta setelah pelaksanaan kegiatan fisik, SPj segera diselesaikan. Sehingga bisa diurus pengajuan tahap II," imbuh dia.
Terpisah, Camat Gondangrejo, Bambang Tri Hastaryo, saat dihubungi Esposin, Rabu, mengatakan pekerjaan fisik dana desa tahap I di wilayahnya sudah 100 persen.
Tim monitoring telah dikerahkan untuk mengecek pelaksanaan kegiatan di 13 desa. Dari pemantauan tersebut dilaporkan sudah semua desa melaksanakan kegiatan dari dana desa.
"Mendasarkan laporan lisan tim monitoring, hasilnya bagus. Mereka berkeliling desa untuk mengecek pelaksanaan dana desa. Pemdes tinggal menyelesaikan SPj kegiatan," tutur dia.
Bambang tidak ingin pemdes menunda penyusunan SPj dana desa tahap I. Sebab saat ini sudah mulai dilakukan pencairan alokasi dana desa (AD) 2016 ke beberapa desa.
"Walau masih ada waktu hingga awal Juli, saya minta secepatnya. Saat ini sudah dimulai pencairan ADD ke beberapa desa. Kalau SPj ditunda malah pekerjaan menumpuk," imbuh dia.
Sedangkan Kades Nangsri, Kebakkramat, Sukarni, saat dihubungi Esposin, Rabu, memperkirakan pengerjaan fisik dana desa tahap I sudah di kisaran 95 persen.
Nilai dana desa tahap I yang diterima Nangsri sekitar Rp300 juta. Selain untuk pembenahan infrastruktur, dana desa digunakan untuk rehabilitasi 66 rumah tidak layak huni (RTLH).
"Tahap pertama ini ada 66 rumah yang kami rehabilitasi. Itu pun masih banyak yang belum dapat. Selain rehabilitasi RTLH, kami benahi infrastruktur desa di dusun-dusun," kata dia.
Sukarni menjelaskan pihaknya juga mengalokasikan sebagian dana desa tahap I untuk pemasangan jamban keluarga. Langkah itu untuk meningkatkan derajat kesehatan warga.