Esposin, BOYOLALI--Sebanyak 25 dari 261 desa di Boyolali sudah mencairkan dana desa tahap I. Pencairan dana desa tahap I sebesar 60% ditargetkan selesai pada Juli.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Kepala Bagian (Kabag) Pemerintah Desa (Pemdes) Sekretariat Daerah (Setda) Boyolali, Arief Wardianta, mengatakan dana desa (DD) tahap I baru masuk rekening Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) akhir April. Desa yang sudah mengajukan pencairan ke pemdes langsung mentransfer DD ke rekening desa.
“Kami baru menerima pencairan DD sebanyak 25 desa di Boyolali pada pekan kedua Mei,” ujar Arief saat ditemui Esposin di kantornya, Jumat (13/5/2016). Arief mengatakan DPPKAD juga masih memproses pencairan DD tahap I sebanyak 28 desa dan diprediksi akan cair pada pekan depan. Minimnya desa mencairkan DD tahap I, lanjut dia, disebabkan karena sebagian besar desa belum membuat APBDes dan laporan Surat Pertanggungjawaban (SPj) penggunaan DD 2015.
“Desa yang tidak menyantumkan dua syarat itu tidak akan bisa mencairkan DD tahap I. Kami meminta kades [kepala desa] tertib administrasi dalam penggunaan DD,” kata dia.
Menurut Arief, DD yang diterima Pemkab Boyolali tahun ini senilai Rp162,8 miliar. Dana tersebut langsung dikirim ke kas daerah. Mekanisme pencairan DD tahun ini berberda dengan tahun lalu yakni hanya dua dua kali yakni tahap I 60% dan II 40%. Sementara tahun lalu dilakukan dua tahap perinciannya tahap I 40, tahap II 40% dan tahap II 20%.
“Pencairan DD dua tahap tahun ini pencairannya setiap semester sekali. Kami meminta desa untuk tertib mematuhui aturan dalam pencairan DD,” kata Arief.
Ditanya mengenai desa terbanyak mencairkan DD, Arief mengatakan paling banyak ada di Nogosari dengan jumlah 11 desa. Kemudian disusul kecamatan Sambi dengan tujuh desa. Kecamatan lainnya rata-rata baru satu desa yang sudah mencairkan DD seperti di Wonosegoro baru Desa Kedungpilang yang mencairkan DD tahap I.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin melakukan sosialisasi ke desa agar tepat waktu mencairkan DD. Persoalan SDM [Sumber Daya Manusia] di desa masih menjadi hambatan dalam membuat SPj DD,” kata dia.
Sementara itu, Kades Bendo, Nogosari, Samsidi, mengatakan tahun ini Bendo menerima DD senilai Rp607 juta. Dana tahap I sampai saat ini belum cair dan masih dalam proses pencairan di DPPKAD.
“Kami akan menggunakan dana itu untuk betonisasi jalan desa di enam titik dan pembuatan talut,” kata dia.