Esposin, SOLO -- Sejumlah barang penunjang kebersihan seperti hand sanitizer, alkohol 70%, dan cairan pemutih di Solo ludes sebagai dampak penetapan Solo KLB corona per Jumat (13/3/2020) lalu.
Apotek di Kota Solo kehabisan stok hand sanitizer atau cairan pembersih tangan dan alkohol 70 persen. Selain itu, cairan pemutih di beberapa minimarket juga banyak diburu.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hal itu terjadi tiga hari setelah penetapan Solo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB). Pantauan Esposin di salah satu apotek Jl. Kol. Soetarto, Jebres, Senin (16/3/2020), mereka memajang tulisan masker, hand sanitizer, dan alkohol habis.
ODP Corona Sukoharjo Bertambah, 1 Lagi Pasien Dirawat Di RSUD Ir Soekarno
Koordinator Wilayah II PD Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jawa Tengah, Muh. Arif Hartono, membenarkan kelangkaan sejumlah barang tersebut. Namun menurutnya, hand sanitizer langka bukan dampak dari Solo KLB Corona karena barang tersebut sudah diburu jauh sebelumnya.
“Apotek masih ada stok hand sanitizer tapi tidak banyak. Lalu alkohol gantian dicari karena alkohol jadi bahan dasar hand sanitizer. Kami kebanjiran permintaan, tapi stok kekurangan. Sabtu [14/3/2020] ramai-ramai [diborong],” kata dia saat dihubungi Esposin, Senin.
Arif mengaku sudah memesan ke salah satu Perusahaan Besar Farmasi (PBF) untuk kembali menyuplai hand sanitizer dan alkohol 70%. Namun sampai saat ini kedua barang itu belum juga dikirim.
Kewalahan, Dinkes Solo Fokus Sterilkan Fasilitas Kesehatan
“Saya sempat order minta tambahan untuk Sabtu itu juga, tapi sampai Senin ini belum dikirim. Asal bahan bakunya ada, saya kira enggak lama barang akan datang lagi, karena ini sebenarnya peluang PBF untuk menjual barangnya karena sangat laku. Kecuali bahan baku pembuatnya juga mulai menghilang,” ujar Arif.
Cairan Pemutih Pakaian Untuk Membuat Disinfektan
Salah seorang warga Telukan, Sukoharjo, Ahmad Arfi, mengaku membeli enam liter alkohol dan beberapa mililiter gel aloe vera untuk dibuat hand sanitizer pada Sabtu siang.Ia masih mendapatkannya dengan harga Rp60.000 per liter. “Saya buat untuk beberapa saudara. Kalau Senin ini saya kurang tahu apakah masih bisa membeli dengan jumlah itu,” ucapnya.
Kader Kesehatan Sragen Jadikan Tiktok Alat Kampanye Cegah Stunting
Bahan lain yang juga diburu warga adalah cairan pemutih pakaian yang mengandung natrium hipoklorit. Salah satu merek mengandung senyawa tersebut dengan konsentrasi 5,25 persen.
Cairan harus diencerkan dengan air apabila ingin membuat desinfektan yang membutuhkan natrium hipoklorit berkonsentrasi 0,5 persen.
“Saya ke dua minimarket di Solo ternyata sudah tidak dipajang di rak. Saya tanya penjaganya, sudah habis dicari. Ya sudah, saya balik dengan tangan kosong,” ungkap Puspitasari, warga Sawit, Boyolali, kepada Esposin, Senin.