Esposin, SOLO--Daerah rawan bencana banjir di Solo berada di 21 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan di Kota Bengawan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan daerah rawan banjir tersebar di setiap kecamatan. Daerah rawan banjir di Solo di Kecamatan Kliwon, yakni Pasar Kliwon, Semanggi, Kedunglumbu, dan Sangkrah.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Sedangkan daerah rawan banjir di Solo di Kecamatan Jebres, meliputi Jebres, Mojosongo, Gandekan, Pucangsawit, dan Sewu.
“Wilayah Pasar Kliwon dan Jebres dilewati Bengawan Solo. Saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi, air sungai berpotensi bertambah dan merendam rumah penduduk,” katanya di sela-sela pembentukan forum PRB di Rumah Dinas (Rumdin) Wakil Wali Kota Solo, Ketelan, Banjarsari, beberapa waktu lalu.
Sedangkan daerah rawan banjir di solo di tiga kecamatan lainnya, yakni di wilayah Kecamatan Banjarsari meliputi Kelurahan Gilingan, Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan, dan Sumber.
Sedangkan daerah rawan banjir di Solo masuk wilayah Kecamatan Laweyan, yakni Kelurahan Bumi, Laweyan, Sondakan, dan Pajang. Sementara daerah rawan banjir di Solo di wilayah Kecamatan Serengan, yakni Kelurahan Joyotakan dan Tipes.
"Intensitas hujan tak bisa ditebak. Kadang intensitasnya tinggi, kadang sedang. Selama ini, wilayah Pasar Kliwon dan Jebres paling kerap terendam banjir luapan Bengawan Solo,” jelas dia.
Berikut data kelurahan rawan banjir di Solo berdasarkan wilayah Kecamatan :
- Kecamatan Pasar Kliwon: Pasar Kliwon, Semanggi, Kedunglumbu, Sangkrah
- Kecamatan Jebres: Jebres, Mojosongo, Gandekan, Pucangsawit, Sewu
- Kecamatan Banjarsari: Gilingan, Banyuanyar, Kadipiro, Nusukan, Sumber
- Kecamatan Laweyan: Bumi, Laweyan, Sondakan, Pajang.
- Kecamatan Serengan: Joyotakan, Tipes