Esposin, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik ditetapkannya hik atau hidangan istimewa kampung sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Apalagi ada beberapa kuliner khas Solo yang mendapatkan predikat sama, seperti satai kere, satai buntel, roti kecik, serabi notosuman dan timlo. Khusus untuk hik, Gibran mengaku cukup sering mengunjunginya sebelum jadi Wali Kota Solo.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Tapi dia enggan menyebutkan hik yang sering dikunjungi. “Ya mbuh noh. Mengko nek [tahu] aku neng hik malah mbok parani, mbok wawancarai. Malah ora sida ngehik. Sekarang ya masih [kunjungi hik],” ujar dia, Kamis (4/11/2021).
Begitu juga saat ditanya tentang menu favoritnya di hik, Gibran mengaku standar saja seperti kebanyakan orang. Tapi khusus untuk minuman dia lebih menyukai yang hangat-hangat, bukan es. “Minum yang anget-anget wae,” imbuh dia.
Sedangkan saat ditanya intensitas ke hik selama menjadi Wali Kota Solo, Gibran secara tersirat tidak lagi sesering sebelumnya. Ihwal alasannya berkunjung hik, suami dari Selvi Ananda itu mengaku untuk makan dan menyapa masyarakat.
“Ini luar biasa sekali ya, wedangan itu sebenarnya kalau di Solo bukan tempat untuk cari makan saja, tapi sudah jadi lifestyle, tempat untuk curhat, gosip, ngobrol isu-isu politik terkini. Jadi ini ya sebuah tempat bukan hanya untuk makan,” urai dia.
Gibran akan membangun komunikasi dengan para pelaku usaha hik di Solo untuk bisa lebih dikelola dengan baik. Terutama terkait higienitas menu yang disajikan sehingga pengunjung luar kota yang datang bisa merasa nyaman makan di hik.
Apalagi di Solo menurut Gibran ada berbagai jenis hik, mulai dari yang masih dipikul, hik gerobak pinggir jalan, hingga hik modern. “Coba nanti kami sentuh lagi terutama untuk higienitasnya supaya bila ada pendatang tidak kecewa,” kata dia.
Disinggung untuk harga menu makanan di hik, menurut Gibran sudah tepat dengan yang diterapkan saat ini. “Harga biar murah-murah kayak begini saja, sudah bagus. Nanti coba kami komunikasikan dengan para pengusaha hik,” sambung dia.