Langganan

Cawali Respati Ardi Teken MoU Program Pembiasaan Berinfak dengan Lazismu Solo

by Candra Septian Bantara  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 29 September 2024 - 18:50 WIB

ESPOS.ID - Respati Ardi saat penandatangan MoU bersama Ketua Majelis Pendidikan PDM Solo, Mohamad Ali, tentang program pembiasaan berinfak dalam pengajian Hari Bermuhammadiyah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo di Gedung Dakwah Balai Muhammadiyah, Keprabon, Solo, Minggu (29/9/2024).(Istimewa)

Esposin, SOLO -- Calon Wali Kota (Cawali) Solo 2024, Respati Ardi, menghadiri pengajian Hari Bermuhammadiyah yang digelar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo di Gedung Dakwah Balai Muhammadiyah, Keprabon, Solo, Minggu (29/9/2024). Ia hadir sebagai Badan Pengurus Lazismu Solo.

Respati Ardi juga menandatangani memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman bersama Ketua Majelis Pendidikan PDM Solo, Mohamad Ali. MoU tersebut tentang program pembiasaan berzakat infak sedekah sebagai implementasi kurikulum Ismuba.

Advertisement

"Lazismu sebagai lembaga filantropi bisa bermanfaat bagi masyarakat dan warga Muhammadiyah. Bagi masyarakat luas sebagai sarana dakwah kita bersama," ujar Respati Ardi sebelum melakukan penandatanganan MoU.

Calon Wali Kota bernomor urut 2 di Pilkada Solo 2024 tersebut mengaku bersyukur dengan MoU yang ditandatangani hari ini. Ia menegaskan Lazismu Solo sudah memberikan contoh sebagai lembaga filantropi yang dapat diandalkan dan bermanfaat bagi umat dan masyarakat.

Advertisement

Selesai pengajian, Respati Ardi langsung dikerumuni warga Muhammadiyah yang ingin berfoto bersama. Terlihat, Respati Ardi, yang juga pengurus Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Solo periode 2023-2027, dengan sabar dan senyum meladeni ajakan foto tersebut.

Meneladani Kepemimpinan Ahmad Dahlan

Sebelumnya, Ketua Muhammadiyah Disaster Management Cente (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan, memberikan tausiah pengajian Hari Bermuhammadiyah bertema Akhlak Kepemimpinan Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Advertisement

Ia mengajak jamaah untuk meneladani akhlak kepemimpinan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Hal itu, lanjutnya, karena berbicara kepemimpinan itu penting sebagai salah satu urusan mendasar manusia sebagai makhluk sosial dalam rangka hablun minannaas

Ketua MDMC atau Lembaga Resiliensi Bencana dan Lingkungan Hidup (LRB-LH) tersebut menjelaskan delapan akhlak kepemimpinan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Akhlak kepemimpinan tersebut antara lain, pertama, berlaku adil kepada semua orang.

Kedua, bisa menjaga amanah yang diberikan; ketiga, tawadhu' (rendah hati); keempat, musyawarah; kelima, ikhlas; keenam, sabar dalam menghadapi ujian dan tantangan; ketujuh, penuh kasih sayang terhadap orang yang dipimpinnya; kedelapan, tegas dalam kebenaran.

"Muhammadiyah menjadi organisasi kemasyarakatan bukan organisasi partai politik meskipun tujuannya yakni Indonesia merdeka. Meski demikian, Muhammadiyah melahirkan tokoh pendiri negeri ini seperti Jenderal Sudirman, Ki Bagus Hadikusumo, dan sebagainya. Muhammadiyah melahirkan tokoh politik boleh, tetapi Muhammadiyah tetap menjadi organisasi kemasyarakatan,” ungkapnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif