Esposin, BOYOLALI - Program rutin hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) di Boyolali mulai Minggu (4/10/2015) sampai dua bulan ke depan ditiadakan. CFD diliburkan akibat dimulainya pengerjaan proyek simpang lima.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Boyolali, Bony Facio Bandung, mengatakan dimulainya pengerjaan proyek simpang lima memengaruhi arus lalu lintas kendaraan yang masuk di Kota Boyolali. Sejumlah jalan dialihkan untuk memperlancar proyek itu.
“Kami meliburkan sementara CFD selama dua bulan kedepan karena proyek simpang lima sudah dimulai,” ujar Bony saat dihubungi, Minggu (11/10/2015).
Bony mengatakan diliburkannya CFD selama dua bulan itu disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan proyek simpang lima. CFD kembali diadakan pada pekan ketiga Desember mendatang atau tepatnya Minggu (20/12/2015).
“Kami meliburkan CFD selama dua bulan agar tidak mengganggu proyek simpang lima,” kata Bony.
Liburnya CFD, lanjut dia, sudah disosialisasikan kepada masyarakat lewat pemasangan spanduk di sejumlah lokasi strategis seperti di pertigaan arah masuk kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.
Selain itu, pihaknya membuat Surat Edaran (SE) yang ditujukan kepada semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Boyolali untuk ikut menyosialisasikan hal itu kepada masyarakat luas.
“Diliburkannya CFD sementara itu sesuai dengan permintaan Kapolres Boyolali melalui surat resmi yang dikirim ke Pemkab,” kata dia.
Dia menjelaskan CFD kembali digelar pada tanggal 20 Desember 2015 mendatang dengan lokasi sama seperti sebelumnya yakni dari perempatan simpang lima hingga pertigaan di depan SMPN 2 Boyolali.
Dishubkominfo, kata dia, juga memindahkan pedagang kaki lima (PKL) yang biasanya beroperasi di sepanjang Jl. Pandanaran ke kompleks terpadu di Kemiri.
Bony menambahkan sebenarnya banyak usulan masuk agar CFD dialihkan sementara di sepanjang jalan kompeks perkantoran terpadu. Namun, usulan itu terbentur aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mewajibkan CFD dilakukan di jalan nasional agar dapat mengurangi asap kendaraan bermotor.
Sementara itu, salah seorang warga Ahmad Nehan, mengaku kecele setelah datang ke lokasi CFD ternyata diliburkan. Ia meminta Dishubkominfo membuat selebaran untuk dibagikan kepada masyarakat luas.
“Sosialisasi dengan memasang spanduk belum efektif. Warga yang rumahnya jauh dari kota tentunya tidak tahu kalau CFD diliburkan selama dua bulan,” ujar Nehan warga Desa Sobokerto, Ngemplak.