by Binti Sholikah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 21 Februari 2013 - 10:51 WIB
ESPOS.ID - Bus Tingkat Werkudara (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)
SOLO--Bus tingkat Werkudara yang menjadi ikon wisata Kota Solo bakal ditambah beberapa unit. Pasalnya permintaan konsumen terus meningkat sejak peluncuran perdana 20 Februari 2011 . Bus yang hanya satu unit dinilai belum mampu memenuhi permintaan konsumen.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Yosca Herman Soedrajat, bus tigkat Werkudara termasuk salah satu wisata yang paling diminati di Kota Solo. Yosca menambahkan permintaan meningkat saat akhir pekan dan hari libur nasional. Dishubkominfo sampai menolak beberapa pesanan tiket.
“Kalau yang pesan dari luar kota kan eman-eman. Mereka datang ke Solo untuk berwisata,” ungkap Yosca saat ditemui wartawan, Rabu (20/2/2013).
Padahal, menurut data Dishubkominfo, pemesan tiket mayoritas wisatawan dari luar kota. Saat ini, menurut Yosca, sudah ada tawaran kerja sama penambahan unit bus dari pihak swasta. Perusahaan dari Cina menawarkan penambahan sebanyak lima unit bus tingkat kepada Dishubkominfo beberapa hari lalu.
“Jangan banyak-banyak, satu atau dua saja cukup. Yang penting prototipenya bagus.”
Nantinya Dishubkominfo akan mengajukan tawaran itu kepada Pemkot. Jika disetujui, penambahan bus akan segera terealisasi. Namun, perusahaan Cina harus memenuhi syarat-syarat yang diberlakukan dalam pengiriman barang ke Indonesia.
Desain bus itu, lanjut Yosca, nantinya tidak menerapkan sistem buka-tutup seperti bus yang saat ini dioperasikan. Selain itu jumlah kursi hanya 50 namun sedikit lebih lebar. Berbeda dengan jumlah saat ini 60 kursi dengan lebar normal.
Tiket yang dibandroll Rp 20.000 per orang atau Rp 800.000 per bus sekali perjalanan dinilai wisatawan sangat murah. Yosca mengatakan, setelah penambahan unit itu Dishubkominfo tidak akan meningkatkan tarif tiket. Perjalanan yang biasanya hanya tiga kali sehari, nantinya ditambah menjadi empat kali bahkan bisa beroperasi sampai malam.
