Esposin, SRAGEN-Bursa lowongan kerja (loker) atau Sragen Job Fair 2024 yang dihelat Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen di Gedung Sasana Manggala Sukowati (SMS) Sragen, Rabu-Kamis (14-15/8/2024), ditargetkan bisa menekan angka pengangguran di Sragen sampai 1% dari total angkatan kerja.
Berdasarkan data di Disnaker Sragen, tingkat pengangguran terbuka (TPT) akhir 2023 mencapai 3,87% atau sekitar 19.000-20.000 orang.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Jobfair yang digelar Disnaker Sragen menjadi strategi efektif untuk menekan angka pengangguran di Sragen. Meskipun angkanya cukup besar, TPT di Sragen masuk dalam 10 besar kabupaten dengan pengangguran terkecil di Jawa Tengah (Jateng). Tren penurunan pengangguran di Sragen cukup tinggi pada setiap tahunnya.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan tingkat pengangguran di Sragen masih banyak. Yuni, sapaan akrabnya, mengungkapkan kalau 4.000 lowongan pada Sragen Job Fair 2024 terserap semua maka dapat mengurangi pengangguran sampai 1%. Dia mendorong kepada Disnaker untuk menambah frekuensi jobfair karena dianggap efektif menekan angka pengangguran.
Yuni sempat menanyakan biaya penyelenggaraan acara itu ke Kepala Disnaker Sragen Agus Winarno. Satu kali perhelatan jobfair, kata dia, menelan anggaran Rp190 juta. Dengan pertimbangan itu, Yuni meminta Disnaker menganggarkan bursa lowongan kerja dua kali dalam setahun pada tahun-tahun berikutnya. Yuni melihat potensi serapan tenaga kerja yang luar biasa dari sejumlah investor yang masuk ke Sragen. Dia menyebut PT Djarum berpotensi menyerap banyak tenaga kerja.
"Kemudian pabrik garmen PT Glory Industrial akan membangun gedung lagi dan akan menambah serapan tenaga kerja sampai 6.000 orang. Padahal sekarang sudah ada 3.000 tenaga kerja yang bekerja di Glory Industrial. Kemudian PT Konimex juga banyak membutuhkan lulusan SMK," ujarnya.
Kepala Disnaker Sragen Agus Winarno mengungkapkan angkatan kerja di Sragen mencapai 500.000 orang dan yang belum bekerja atau pengangguran hingga akhir 2023 lalu sebanyak 3,87% atau sekitar 19.000-20.000 orang. Dia menyampaikan angka itu masuk urutan ke-9 terkecil di Jawa Tengah. Dia berharap dengan adanya Sragen Jobfair 2024 bisa menekan angka pengangguran tersebut.
Dia menjelaskan pada penyelenggaraan Job Fair 2023 lalu dihadiri 3.600 pengunjung dan ada 700 lowongan yang terserap. Dia melihat animo masyarakat ke Sragen Job Fair 2024 meningkat karena di hari pertama yang mendaftar sebanyak 2.500 orang. Dia berharap pada hari kedua Kamis besok lebih ramai lagi mengingat formasi yang dibuka sampai 4.000 lowongan dari 45 perusahaan.
"Kami berharap nanti 4.000 lowongan itu bisa terisi secara maksimal. Jumlah penyerapan tenaga kerja melalui jobfair tahun ini meningkat dibanding tahun 2023. Pengunjung jobfair tahun ini diperkirakan bisa lebih dari 4.000 orang karena pelaksanaan tahun ini tidak ada barengan momentum seperti 2023 yang bareng dengan libur pergantian tahun ajaran baru," jelasnya.
Agus menerangkan sosialisasi Sragen Job Fair 2024 sudah maksimal ke SMK-SMK, lewat media sosial, dan sarana lainnya. Dia mengatakan bagi lulusan SMK bisa menambah pengetahuan dan bagi lulusan SMK yang belum genap 18 tahun bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan Disnaker Sragen, baik di Balai Latihan Kerja (BLK) dan Sragen Technopark atau ke lembaga pelatihan kerja (LPK) swasta lainnya.