Esposin, SRAGEN — Guna memutus penyebaran Covid-19, Pemkab Sragen mewajibkan setiap pemerintah desa dan kelurahan menggelar vaksinasi booster dengan target minimal masing-masing 200 orang. Kalangan guru-guru di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen pun tak lepas dari beban.
Guru-guru juga diwajibkan masing-masing mengajak satu orang untuk disuntik vaksin booster. Kebijakan itu diambil Pemkab Sragen untuk menghabiskan vaksin sebanyak 52.000 dosis hingga akhir Februari 2022.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
“Vaksin ini berharga dan diberikan kepada masyarakat secara gratis supaya bisa melindungi dari Covid-19. Pak Wardi [Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi], berapa jumlah guru di Sragen? Nanti setiap guru harus membawa satu orang dari anggota keluarga atau tetangga. Kalau jumlah guru ada 9.000 orang maka targetnya ada 18.000 orang yang ikut vaksin dosis ketiga,” kata Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat memimpin rapat koordinasi tentang laporan update penanganan Covid-19 di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga: Ini Lokasi dan Syarat Mendapatkan Vaksin Booster di Sragen
Bila di Sragen ada 208 desa dan kelurahan, maka targetnya bisa 41.600 orang yang disuntik vaksin booster. Bila sasaran itu ditambah dengan sasaran Disdikbud, terang dia, maka total bisa mencapai 59.600 orang sehingga target menghabiskan vaksin 52.000 dosis itu bisa habis.
Untuk berjaga-jaga bila target itu tidak tercapai, Yuni meminta setiap organisasi perangkat daerah (OPD) untuk mendata aparatur sipil negara (ASN) yang belum divaksin booster. Sejauh ini, capaian vaksin dosis ketiga untuk petugas pelayanan publik masih kecil, baru 2,64%.
Baca Juga: Sebagian Anggota PKBM Darussalam Kedawung Sragen Akhirnya Mau Divaksin
Yuni memberi waktu dua bulan agar warga yang belum divaksin dosis kedua turun menjadi 2% atau 16.000 orang. “Sebenarnya gap antara dosis pertama dan dosis kedua di Sragen itu terhitung paling kecil nomor dua di Jawa Tengah,” ujarnya.