Esposin, KLATEN -- Menjelang Lebaran, Kasihono, 52, ditemukan tak bernyawa dengan tubuh tergantung di kusen pintu rumahnya di Dukuh Mutihan, RT 010/RW 005, Desa Mutihan, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Sabtu (24/6/2017).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Kepala Desa Mutihan, Kiswantara, menuturkan peristiwa itu diketahui saat salah satu saudara Kasihono menyambangi rumah Kasihono untuk mengantarkan bingkisan Lebaran pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Saudara itu mendapati rumah Kasihono dalam keadaan tertutup.
"Berulang kali pintu diketuk, dipanggil-panggil namanya tapi kok gak ada respons. Biasanya jam segitu almarhum sudah bangun," kata Kiswantara, saat dihubungi
Dia menambahkan, saudara Kasihono lalu mengintip ke jendela dan melihat kaki Kasihono.
Karena tak juga ada respons, saudara korban lalu mendobrak pintu rumah dan mendapati Kasihono meninggal dunia dalam posisi tergantung tali dadung yang disambung kain.
"Kondisi jenazah sudah kaku. Diperkirakan meninggalknya malam atau saat sahur," terang Kiswantara.
Kiswantara tak menduga peristiwa itu bakal terjadi pada Kasihono. Ia ingat Kasihono pernah mengeluhkan sakit perut tak sembuh-sembuh. Saat makan atau telat makan perutnya selalu sakit. Di desa, dia juga tergolong keluarga tidak mampu.
"Malamnya almarhum enggak ikut salat tarawih dan titip arisan RT. Banyak warga tak menduga karena almarhum dikenal rajin ibadah," ujar Kiswantara.
Jenazah Kasihono kemudian diautopsi oleh petugas dari Puskemas dan Polres Klaten. Hasilnya, meninggalnya korban murni karena gantung diri dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.