Esposin, SRAGEN — Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sido Mukti, Desa Bendungan, Kecamatan Kedawung, Sragen, menjalin kerja sama dengan PT Garudafood Putra Putri Jaya untuk suplai produk kacang tanah hasil produksi petani.
Potensi kacang tanah di Bendungan bisa mencapai 900 ton sekali panen dengan kualitas baik untuk suplai kebutuhan perusahaan makanan tersebut. Kerja sama yang diinisiasi Sido Mukti itu merupakan gebrakan baru untuk menyejahterakan petani kacang tanah di Sragen. Khususnya di wilayah Desa Bendungan, Kedawung.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Direktur Sido Mukti Bendungan, Tommy Wibowo, 36, mengungkapkan permintaan suplai dari Garudafood disesuaikan dengan kemampuan BUMDes Bendungan.
Baca Juga: Mengejar Status Badan Hukum, Banyak BUMDes di Sragen yang Masih Bingung
"Biasanya dari perusahaan memiliki standar kualitas tersendiri. Jadi kacang tanah dari petani itu nanti kami pilah dulu sesuai standar kualitas Garudafood, yakni ada yang kualitas untuk perusahaan, kualitas untuk bibit, dan kualitas untuk pasar lokal."
Dia mengatakan kualitas pabrikan itu biasanya bersih tidak ada tanah-tanah yang menempel. Ini yang menjadi tantangan karena biasanya biasanya petani menjual itu kacang tanah dengan tanah masih menempel.
Baca Juga: Jualan Intip ke Hong Kong, BUMDesa Gawan Jadi yang Terbaik di Sragen
Tommy yang baru empat bulan menjadi Direktur BUMDes Sido Mukti Bendungan menyebut kerja sama dengan perusahaan ini adalah yang kali pertama dilakukan. Kerja sama dengan perusahaan lain belum dilakukan karena menyangkut kapasitas produksi kacang tanah yang masih perlu dikembangkan.
Lebih lanjut Tommy memaparkan selain pengembangan produksi kacang tanah, Sido Mukti juga menjadi agen PT Pos Indonesia (Kantor Pos) dan memiliki banyak usaha, seperti agen Brilink, advertising, jasa simpan pinjam, agen penjualan produk teh Sindoro, kerjasama dengan PT Gulanas, serta membangun Pertashop di jalan Sragen-Kedawung. Dia menerangkan Pertashop tersebut baru diresmikan pada pekan lalu.
“Pertashop sudah berjalan baik dengan penjualan BBM rata-rata per hari bisa mencapai 250 liter. Kami menargetkan bisa tembus sampai 500 liter per hari,” ujar Tommy yang memiliki tujuh karyawan.
Baca Juga: Masaran Sragen Luncurkan Sade Sapu Agar UMKM Kompak Berkembang
Sset Sido Mukti sekarang sudah mencapai Rp75 juta dan aset simpan pinjamnya bisa mencapai Rp150 juta dari modal awal Rp68 juta.