Esposin, KLATEN – BPBD Klaten mengimbau warga dari kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi Gunung Merapi terutama mereka yang masuk kelompok rentan untuk sementara bertahan di tempat evakuasi sementara (TES). Hal itu menyusul level status Merapi hingga kini masih bertahan pada level siaga serta aktivitas vulkanik gunung itu masih cukup tinggi.
Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengakui sudah ada pengungsi yang sebelumnya bertahan di TES memilih pulang ke rumah mereka masing-masing. Kondisi itu tak hanya terjadi di Klaten. “Para pengungsi di Magelang dan Sleman yang saya dengar juga ada yang seperti itu [pulang ke rumah]. Kami juga memahami ada kejenuhan,” kata Nur saat dihubungi Esposin, Senin (28/12/2020).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Namun, Nur menjelaskan sesuai rencana kontijensi, ketika level aktivitas Merapi berada pada status siaga, mau tidak mau harus disiapkan TES. Mobilitas warga juga mulai diatur oleh sukarelawan yang ada di masing-masing desa.
Jumlah Pengungsi Merapi Di TES Balerante Klaten Terus Berkurang
Soal pengungsi yang mulai kembali lagi ke rumah masing-masing, Nur mengakui warga mungkin sudah merasa jenuh. BPBD Klaten juga memperkirakan, warga memilih pulang berkaitan dengan kebutuhan ekonomi keluarga.
Dinilai Membahayakan, 25 Baliho Besar di Boyolali Dibongkar
Meningkatkan Kesiapsiagaan
“Imbauan BPBD Klaten, warga tetap menjaga kewaspadaan dan meningkatakan kesiapsiagaan mereka. Aktivitas Merapi masih cukup tinggi dilihat dari berbagai parameter. Sesuai protap kontijensi harusnya sudah melakukan proses evakuasi. Kami berharap teman-teman yang ada di KRB III tetap mengikuti perkembangan aktivitas Merapi dari BPPTKG dan mematuhi rekomendasi bahwa 5 km tidak ada aktivitas penduduk tetap dijaga untuk mengurangi risiko,” urai dia.Nur menjelaskan BPBD Klaten sudah berkoodinasi dengan sejumlah OPD salah satunya segera melakukan pendampingan psikososial kepada pengungsi. “Terutama menjaga semangat anak-anak di pengungsian. Ketika anak-anak tidak jenuh di pengungsian harapannya akan berpengaruh ke orang tua mereka,” kata dia.