Esposin, KARANGANYAR-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar memasang satu alat peringatan dini bencana tanah longsor atau early warning system (EWS) di Dusun Karangrejo, Desa Balong, Kecamatan Jenawi.
Alat tersebut akan mendeteksi apabila terjadi pergerakan tanah yang rawan menimbulkan bencana tanah longsor. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan pemasangan alat EWS merupakan bantuan dari BPBD Provinsi Jateng. EWS tersebut dipasang di daerah longsor yang sebelumnya menerjang wilayah itu beberapa waktu lalu.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Setidaknya terdapat 15 KK yang berpotensi terdampak adanya pergerakan tanah di wilayah tersebut.
"EWS sudah dipasang dan langsung disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi agar masyarakat tahu bagaimana kerja alat itu dan langkah masyarakat saat alarm bencana berbunyi," katanya kepada Esposin, Kamis (30/5/2024).
Sebenarnya, BPBD Karanganyar mengajukan lima unit bantuan EWS ke BPBD Provinsi Jateng. Namun dari lima pengajuan itu, hanya terealisasi satu alat EWS. Alat tersebut kemudian dipasang di Karangrejo, Desa Balong.
Sedangkan pengajuan empat EWS lain direncanakan dipasang di tiga lokasi di Kecamatan Jenawi, satu di Kecamatan Ngargoyoso, dan satu di Kecamatan Tawangmangu. BPBD Karanganyar menunggu empat bantuan EWS tersebut dikucurkan dari BPBD Provinsi Jateng.
"Ada lima yang kami ajukan, tapi baru satu yang di ACC. Alat ini kita pasang di Balong. Empat lainnya menunggu dari BPBD Provinsi," katanya.
Saat ini, Hendro mengatakan ada 25 alat EWS yang terpasang baik di daerah rawan longsor maupun banjir. EWS tersebut tersebar di 22 dusun yang ada di 18 desa di 11 kecamatan Karanganyar. Pengecekan EWS rutin dilakukan guna memastikan alat berfungsi atau mengalami kerusakan.
"Ada beberapa yang tidak berfungsi optimal misalnya suara alarm kecil. Semua sudah diperbaiki. Kalau rusak total tidak ada," katanya.
Dia berharap dengan pemasangan EWS ini mampu mendeteksi bencana tanah longsor maupun banjir. Sehingga warga di daerah rawan bencana bisa mengevakuasi secara dini.