Esposin, BOYOLALI -- Masyarakat diminta mewaspadai hewan melata atau reptil yang kerap keluar sarang ketika musim hujan.
Selain bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan angin yang berpotensi jadi ancaman saat musim penghujan.
Kepala BPBD Boyolali, Widodo Munir, menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di musim penghujan.
"Hewan liar yang keluar [dari sarang], itu biasanya hewan melata, atau ular. Sebenarnya ular itu suka tinggal ditempat yang lembab dan kebanyakan berlindung ditumpukan-tumpukan kayu," ucap dia kepada Esposin saat ditemui di kantornya, Selasa (1/11/2022).
Widodo mengatakan bagi masyarakat yang aktivitasnya sering berada di area tumpukan kayu-kayu agar selalu berhati-hati. Meskipun, selama musim penghujan ini, Widodo belum mendapat laporan atau aduan soal hewan melata seperti ular yang mengganggu lingkungan masyarakat.
Baca juga: Mengatasi Masalah pada Mobil di Musim Penghujan
"Secara umum hewan melata yang keluar di Boyolali, karena kami belum dapat laporan, berarti relatif tidak ada," ucap dia.
Untuk laporan atau aduan masyarakat soal gangguan hewan masuk rumah, Widodo menyebur ada beberapa laporan. Namun, ia mengatakan laporan tersebut masih kurang dari 10 kali di sepanjang 2022.
"Ada laporan soal hewan masuk rumah, cuma tidak banyak. Dibawah 10 untuk setahun ini. Yang masih banyak itu tawon," jelas Munir.
Berdasarkan laporan dari tim reaksi cepat (TRC) di laman Instagram resmi BPBD Boyolali @bpbdboyolali evakuasi hewan terbaru yakni pada Minggu (30/10/2022).
Pada hari itu, TRC melakukan evakuasi tawon di dua lokasi. Pertama, tawon vespa di Dusun Recosari Kalurahan Banaran Kecamatan Boyolali. Kedua di lingkungan Inspektorat Kabupaten Boyolali.
Baca juga: PAMERAN REPTIL SOLO : Ular Piton Jadi Idola
Sementara, untuk evakuasi ular terakhir dilakukan pada Selasa (23/10/2022). TRC melakukan evakuasi ular jenis tali picis di sekitaran kolam wilayah Desa Kragilan Kecamatan Mojosongo, Boyolali.