Esposin, BOYOLALI—Sebanyak 15 rescuer atau penyelamat dari Boyolali dikirim ke Lumajang, Jawa Timur, untuk membantu penanganan pascabencana erupsi Gunung Semeru. Selain personel, Pemkab Boyolali juga mengirimkan berbagai kebutuhan logistik seperti beras, popok bayi, susu, hingga air bersih.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengatakan bantuan berupa logistik konsumtif dan nonkonsumtif termasuk personel penyelamat akan dikirim ke wilayah Lumajang yang belum bisa dimasuki umum.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Bantuan ini terdiri atas 7 armada, 10,3 ton beras, 15 personel penyelamat, popok bayi, susu, alat evakuasi hingga air bersih berikut operatornya. Personel ini terdiri atas personel tim reaksi cepat (TRC) dan sukarelawan.
Baca Juga: Pasokan Air Bersih Bebeng Macet, BPBD Klaten Siagakan 2 Truk Tangki
“Para rescuer ini akan stay di sana selama tujuh hari ke depan. Kami stay di Kantor BPBD Lumajang untuk koordinasi lebih lanjut,” ujar Fajar, saat ditemui wartawan di sela persiapan pemberangkatan bantuan di halaman kantor BPBD Boyolali, Selasa (7/12/2021).
Selain bantuan logistik, sebuah ambulans milik Indonesian Off-Road Federation (IOF) Boyolali juga dikirimkan ke Lumajang. Bantuan ini akan diberangkatkan dari Kantor BPBD pada Selasa malam pukul 19.00 WIB.
“Ini merupakan misi kemanusiaan. Kami akan BKO [bawah kendali operasi] Lumajang. Apa pun dari sana, kami siap,” ujar dia.
Baca Juga: Sekda Klaten Dimutasi Jadi Staf Ahli Bupati
Ketua IOF Pengcab Boyolali, Sapta Sembada, menambahkan IOF Pengcab Boyolali mengirimkan satu unit ambulans dan personel ke Lumajang. Mereka akan berada di Lumajang selama tujuh hari depan sama dengan personel dari BPBD lainnya. Apabila diperlukan, tidak menutup kemungkinan ada perpanjangan.
“Ini wujud kepedulian kami untuk membantu saudara kita di Lumajang. Semoga ini bisa meringankan beban mereka dan mempercepat proses pemulihan pascabencana erupsi Gunung Semeru," harap Sapta.