Esposin, KLATEN -- PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) menambah satu lagi pintu keluar atau exit tol Solo-Jogja di wilayah Klaten. Exit tol terakhir atau keempat itu berlokasi di Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo.
Pintu keluar tol itu akan menjadi akses mendukung pariwisata di lereng Gunung Merapi. Manager Lahan dan Utilitas PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM), Muhammad Amin, mengatakan exit tol tambahan itu sesuai permintaan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Namun demikian, Amin mengatakan exit tol di Manisrenggo itu akan dikerjakan paling akhir alias tidak bersamaan dengan tiga exit tol lain yang dibangun di Kabupaten Bersinar. Sebagai informasi, tadinya hanya ada tiga exit tol Solo-Jogja yang rencananya dibangun di Kabupaten Bersinar.
Tiga exit tol itu yakni exit tol Karanganom, exit tol Ngawen, dan exit tol Prambanan. "[Exit toll Manisrenggo] mengakomodasi permintaan dari Ngarso Dalem [Sri Sultan Hamengku Buwono X]," kata Amin saat berbincang dengan Esposin, Rabu (24/5/2023).
Amin mengatakan exit tol Solo-Jogja di Borangan, Manisrenggo, Klaten, itu salah satunya untuk mendukung pariwisata di lereng Gunung Merapi.
Berdasarkan penelusuran Esposin, ada banyak tempat wisata di lereng Gunung Merapi baik di wilayah DIY maupun Klaten. Di lereng Merapi wilayah DIY di antaranya ada Bunker Kaliadem, Merapi Park, The Lost World Castle, Lava Tour Merapi, dan Taman Nasional Gunung Merapi.
Kemudian di lereng Merapi wilayah Klaten juga tak kalah menarik. Ada Dukuh Girpasang, Sapuangin, Deles Indah, dan Kalitalang yang semuanya berada di Kecamatan Kemalang.
Lahan Sudah Dibebaskan
Dengan adanya exit tol di Borangan, Manisrenggo, Klaten, yang berbatasan langsung dengan Kemalang dan Sleman, DIY, tentunya akan mempermudah akses menuju lokasi-lokasi wisata itu.Namun demikian, pembangunan exit tol di Borangan, Manisrenggo, tidak bersamaan dengan proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja saat ini. Exit tol Manisrenggo akan dibangun terakhir beberapa tahun ke depan.
Saat ini, lahan untuk exit tol di Borangan, Manisrenggo, sudah dibebaskan. Uang ganti rugi lahan yang kena tol di Borangan sudah diserahkan kepada pemilik lahan pada Selasa (16/5/2023).
Kasi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan jumlah total lahan terdampak tol di Borangan ada 132 bidang. Dari jumlah itu, UGR untuk 98 bidang sudah dicairkan. Sisanya menunggu validasi dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Borangan ini nantinya menjadi exit tol. Namun, pelaksanaannya belum tahun ini. Mungkin beberapa tahun lagi. Yang penting tanah dibebaskan dulu karena sudah masuk dalam penetapan lokasi," kata Sulis.
Berdasarkan data Esposin, tol Solo-Jogja dari Kulonprogo sampai Boyolali, dibangun dengan panjang total 96,57 kilometer. Perinciannya, di Jawa Tengah (Klaten, Boyolali, Purworejo) sepanjang 35,64 kilometer dan Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang 60,93 kilometer.
Rest Area Unik
Pembangunan jalan tol tersebut dibagi dalam tiga seksi. Seksi I dari Kartasura sampai Purwomartani sepanjang 42,37 kilometer, seksi II dari Purwomartani sampai Gamping sepanjang 23,42 kilometer.Terakhir seksi III dari Gamping sampai Purworejo sepanjang 30,77 kilometer. Tol Solo-Jogja dilengkapi sembilan simpang susun (interchange) dan satu persimpangan (junction) di Sleman.
Kesembilan Simpang Susun tersebut masing-masing di Kartosuro, Karanganom, Klaten, Prambanan, Manisrenggo, Purwomartani, Gamping, Sentolo, Wates, dan Bandara YIA.
Di wilayah Klaten, selain empat simpang susun dan empat exit tol Solo-Jogja juga ada dua rest area, masing-masing di Demakijo, Kecamatan Karangnongko, dan Manjungan, Ngawen, Kecamatan Ngawen.
Rest area di Manjungan berdesain unik karena terbelah jalan kabupaten. Kelak rest area ini akan menjadi ikon utama jalan tol di Kabupaten Klaten. Rest area di lokasi ini terbelah sepertiga dan dua pertiga oleh ruas jalan kabupaten.
Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja di Klaten hingga kini sudah mencapai 90 persen. Sedangkan total uang ganti rugi (UGR) untuk pembebasan lahan tol yang sudah dibayarkan mencapai Rp3,5 triliun.