Esposin, BOYOLALI – Es dawet merupakan salah satu minuman segar yang cocok diteguk saat berbuka puasa. Nah, di Boyolali ada satu minuman khas bernama dawet pikul.
Minuman segar yang satu ini beradal dari Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Sayangnya, saat ini sudah jarang orang yang menjual dawet pikul.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Pada 14 Februari 2020 lalu Esposin menemukan penjual dawet pikul khas Dibal, Boyolali, Dasno, 70. Disebut dawet pikul karena dalam menjajakannya dipikul atau dijinjing dengan bambu yang dibebankan pada bahu dengan berkeliling dari kampung ke kampung.
Baca juga: Sate Jamu: Kuliner Daging Anjing Populer di Solo yang Sempat Menipu
Kepada Esposin, Dasno bercerita telah berjualan dawet sejak 1970. Satu porsi dawet berisi cendol pati, santan, dan gula sebagai pemanis yang dicampur irisan nangka. Seporsi dawet seharga Rp3.000 semakin terasa segar dengan tambahan es batu.
Dasno mengaku pernah berjualan dawet pikul dari Dibal, Ngemplak, Boyolali, hingga Stadion Sriwedari Solo bahkan Alun-Alun Solo.
“Tetangga di sekitar rumah saya dulu itu, delapan orang saja ada yang jualan. Dulu, bisa sampai 25 orang berjalan menyeberang Kali Pepe, menuju Solo. Ada juga yang ke desa-desa sekitar,” tutur dia.
Baca juga: Icip-Icip Rica Bulus Favorit Didi Kempot di Wonogiri
Kini, penjual dawet pikul dari Dibal tinggal dua orang saja. Dasno juga tidak berkeliling jauh menjajakan dawetnya. Setiap hari, Dasno berjualan dawet sekitar pukul 09.00 WIB di tepi jalan yang cukup ramai.
“Kalau jualan dawet masih ada, ada yang pakai motor ada yang gerobak. Tapi kalau yang dipikul sudah sedikit,” kata dia.