SEMARANG- Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Y Thohari, mengatakan bentrokan di Solo tak ada kaitannya dengan proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012.
“Terlalu berlebihan kalau mengkaitkan kasus di Solo dengan Pilkada DKI Jakarta. Ini spekulasi politik yang terlalu spekulatif,” katanya kepada espos.id di sela milad ke-12 Yayasan Pengajiaan Ahad Pagi Bersama (PAPB) di SMP IT PAPB, Semarang, Minggu (6/5/2012).
Pernyataan Hajriyanto ini menjawab tentang adanya isu bentrokan di Solo itu dalam upaya menjatuhkan kredibilitas Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) yang juga kandidat calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2012.
Menurut Hajriyanto yang juga Ketua DPP Partai Golkar ini, terlalu jauh mengkaitkan bentrokan di Solo dengan Pilkada DKI mendatang. Dia menilai kasus tersebut lebih pada merosotnya karakter bangsa. Dia tak melihat adanya skenario politik dari pusat (Jakarta) untuk menjatuhkan kredibilitas Jokowi
Mengenai tidak tegasnya sikap aparat kepolisian dalam menangani kasus bentrokan di Solo, Hajriyanto menyatakan hal ini menunjukkan terjadinya kemosrotan kewibawaan aparat keamanan.
”Sekarang ini telah terjadi demoralisasi di kalangan aparat penegak hukum dan aparat keamanan. Kredibilitas aparat keanaman di mata masyarakat rendah,” ujarnya.
Bila kondisi ini terus terjadi, sambung Hajriyanto, dikhawatirkan membuat masyarakat frustasi, sehingga menyalurkan kejengkelan dalam bentuk kerusuhan.
”Kondisi tak bisa terus dibiarkan, aparat keamanan harus mengembalikan kredibitas dan kewibawaan agar masyarakat percaya,” pungkasnya.