Esposin, WONOGIRI -- Lebih dari 20 rumah terendam banjir di Lingkungan Sukorejo, Kelurahan Giritirto dan Lingkungan Kedungringin, Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Kamis (16/2/2023).
Pantauan Esposin di dua lokasi banjir, Kamis pagi, ketinggian banjir mencapai sekitar 50 cm atau setinggi lutut orang dewasa. Air memasuki rumah-rumah warga di empat rukun tetangga (RT).
Ketua RT 005/RW 010 Lingkungan Sukorejo, Sunaryanto, banjir sudah terjadi mulai Rabu (15/2/2023). Banjir terjadi akibat sungai Bengawan Solo yang meluap setelah beberapa hari dilanda hujan terus menerus.
Menurut dia Lingkungan Sukorejo sudah menjadi langganan banjir setiap tahun.
“Kalau pintu spillway Waduk Gajah Mungkur dibuka, kemudian ditambah hujan yang terus menerus, sudah bisa dipastikan di sini banjir,” kata Sunaryanto saat ditemui Esposin di lokasi kejadian, Rabu.
Dia menjelaskan, Sungai Bengawan Solo meluap tidak hanya disebabkan karena pembukaan pintu spillway WGM Wonogiri, melainkan juga luapan Sungai Gedong yang turut banyak menyumbang debit air.
Korban banjir di Sukorejo, Sutardi, menyampaikan rumahnya kerap menjadi langganan banjir setiap Bengawan Solo meluap. Banjir ini merupakan kali kedua yang terjadi di tempatnya selama tiga bulan terkahir.
“Ada pendangkalan atau sedimentasi juga di Bengawan Solo. Jadi kalau ada hujan deras dan terus menerus, apalagi pintu spillway WGM dibuka, di sini bisa dipastikan terendam,” ujar dia.
Plt. Kepala BPBD Wonogiri, Teguh Setiyono, menyampaikan banjir tersebut dipicu hujan turun dalam waktu yang lama. Di sisi lain, pembukaan pintu spillway WGM juga tidak bisa serta merta disalahkan sebab hal itu sudah sesuai dengan SOP yang harus dijalankan.
“Kami mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tangggap. Sudah ada EWS di lokasi kejadian. Jadi ketika EWS itu berbunyi, kami harap warga segera tanggap dan evakuasi,” ujar dia.
BPBD Wonogiri dan Perum Jasa Tirta bakal memberikan bantuan sembako kepada kelaurga terdampak banjir di Giritirto.