Esposin, SOLO– PDAM Kota Solo sempat mematikan operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Semanggi akibat pencemaran air di Bengawan Solo selama 8 jam, Senin (23/10/2023).
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) PDAM Solo, Bayu Tunggul, menjelaskan IPA Semanggi off mulai pukul 12.00 WIB sampai 20.00 WIB.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
"Selama itu masih bisa menyalurkan air, karena volume di reservoir masih ada," kata Bayu melalui Whatsapp kepada Esposin, Selasa (24/10/2023).
Menurut dia, kapasitas reservoir IPA Semanggi sebanyak 6.000 meter kubik. Debit keluar 80 sampai 90 liter per detik. "Kondisi Bengawan Solo sekarang sudah bisa diolah," jelasnya.
Bayu menjelaskan PDAM Kota Solo sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) kemarin. Bengawan Solo kerap tercemar limbah pada musim kemarau ini.
Petugas operasional intake IPA Semanggi, Purnomo menjelaskan kondisi Bengawan Solo, tepatnya tempuran Kali Samin hitam pekat mulai Senin siang hingga Senin sore. Petugas memantau aliran Bengawan Solo sampai malam.
Informasi yang dihimpun Esposin, sejumlah warga memanfaatkan fenomena pladu atau ikan mabuk akibat limbah di Bengawan Solo ruas Kelurahan Sewu, Pucangsawit, dan Pos Tinggi Muka Air (TMA) Sungai Bengawan Solo Jurug.
Warga mencari ikan dengan berbagai peralatan, antara lain serokan ikan, perahu, dan ban untuk sampai di tengah Bengawan Solo. Sejumlah warga mencari ikan sampai malam hari. Ada beberapa orang yang mendapatkan tangkapan ikan air tawar yang mabuk sampai satu ember.
Catatan Esposin, Bengawan Solo tercemar limbah dari anak sungai, yakni Kali Samin, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, kali terakhir pada Sabtu (14/10/2023). IPA Semanggi milik Perumda Air Minum Toya Wening (PDAM) Solo masih beroperasi normal atau belum sampai terganggu pencemaran.
Pencemaran sebelumnya yang sampai membuat ikan mabuk, Kamis (21/9/2023). Warga mencari ikan yang mabuk akibat limbah yang dibuang ke Bengawan Solo.