Esposin, BOYOLALI — Pekerja proyek pembangunan embung di Desa Ringinlarik, Kecamatan Musuk, Boyolali, menemukan tatanan batu-batu kuno di lokasi penggalian.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Menurut warga sekitar, bebatuan kuno yang ditemukan semacam koloni batu yoni. Mereka pun menduga ada bangunan bekas candi di lokasi tersebut. Dengan penemuan tersebut, pekerja menghentikan sementara proyek pembangunan embung.
“Kali pertama ditemukan pada Kamis [28/7]. Saat itu tanah sedang dikeruk pakai alat berat, tahu-tahu ada lempengan-lempengan batu segi empat, persis batu untuk pembuatan candi,” kata warga setempat, Sumardi, 42, saat berbincang dengan wartawan di lokasi penemuan, Minggu (31/7/2016).
Lempengan batu yang diduga batu kuno ditemukan di lokasi penggalian embung sisi paling barat. Saat itu, kedalaman tanah yang digali belum mencapai dua meter.
Setelah ditemukan batu yang diduga batu kuno, pekerja mengeruk tanah dengan hati-hati bahkan dengan cara manual. Pada kedalaman dua meter, mereka menemukan tatanan batu yang cukup rapi. “Akhirnya pengerukan tanah untuk embung dihentikan dulu,” ujar Sumardi.
Warga yang penasaran menggali tanah secara manual mengikuti alur penemuan tatanan batu. Pengawas proyek embung, Nanang Herlambang, menjelaskan lokasi pengerukan tanah untuk proyek embung merupakan tanah kas Desa Ringinlarik. Untuk saat ini, proyek embung dilanjutkan di sisi timur lokasi penemuan batu-batuan kuno.
“Penemuan batu-batuan kuno itu sudah kami laporkan kepada pemerintah desa setempat. Harapannya pemerintah desa bisa melapor ke dinas atau instansi berwenang, siapa tahu ada benda purbakala di dalam tanah,” ujar Nanang.