Klaten--Seribuan warga di sekitar Gunung Merapi dinyatakan memiliki risiko tinggi terkait dampak bencana gunung itu. Pemkab Klaten melakukan pendataan bersama aparat lintas sektoral guna langkah awal persiapan evakuasi.
Data yang dihimpun Espos di Desa Sidorejo, Kemalang, dari jumlah warga 3.957 jiwa, 314 jiwa di antaranya warga berisiko tinggi. Angka itu belum termasuk Warga Balerante, Tegalmulyo, dan Kendalsari, sebagai daerah wajib dievakuasi.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Diprediksi jumlah total warga berisiko tinggi di empat desa tersebut mencapai seribuan jiwa, meliputi Balita, ibu hamil, warga lanjut usia (Lansia), dan cacat. “Mereka jadi prioritas evakuasi,” kata Kepala Kesbangpolinmas Klaten, Sri Winoto, dalam Rakor kesiapan evakuasi di Kemalang, Selasa (5/10).
Sri Winoto mengatakan saat ini proses pendataan warga yang juga melibatkan perangkat desa dan sejumlah komunitas siaga Merapi masih terus berlanjut. Diharapkan tiga hari ke depan semua proses pendataan sudah selesai dilakukan. “Yang selesai baru Sidorejo dengan total warga berisiko tinggi 314,” ujarnya.
Meski aktivitas Gunung Merapi terus meningkat, aktivitas warga empat desa itu masih berjalan normal. Bahkan menurut Camat Kemalang, Suradi, warga lebih percaya firasat batin tokoh daripada informasi dari Balai Penyelidikikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungmerapian (BPPTK) Jogja.
“Warga sini tenang-tenang saja. Meski menurut BPPTK jumlah gempa meningkat 100% dari biasanya, namun warga tetap percaya firasat spiritual,” kata dia.
asa