Esposin, KLATEN - Talut jembatan di
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Berdasarkan informasi yang dihimpun Longsor yang menggerus hingga ke badan jembatan membuat jalur alternatif Kebonarum menuju Karangnongko itu terganggu. Selain memutus akses warga, longsornya talut juga mengancam rumah milik Sunarto Padmo Pawiro, warga Dukuh Tanon RT 007/RW 007, Desa Malangjiwan yang jaraknya sekitar tiga meter dari lokasi longsor. “Derasnya arus sungai diduga menjadi penyebab longsor jembatan yang sudah berusia puluhan tahun itu. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk mengambil langkah darurat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, Jumat.
Ia menambahkan jembatan dengan panjang 15 meter, lebar tiga meter, dan tinggi delapan meter itu ditutup sementara waktu agar tidak membahayakan warga jika terjadi longsor susulan. Untuk itu, jalur dialihkan ke akses yang lebih aman meskipun warga harus memutar sekitar lima kilometer. Selain di Kebonarum, longsor juga terjadi di talut nonpermanen di sungai di Dukuh Santren, RT 008/RW 004, Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, Kamis petang.
Tak hanya longsor, hujan deras juga mengakibatkan air menggenangi permukiman di Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk. Air juga menggenangi ruang SD Kradenan, kantor Kecamatan Trucuk, dan kios di depan kantor kecamatan. Ketinggian air 30 sentimeter hingga 50 sentimeter namun Jumat pagi sudah surut.