Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Kerugian yang ditimbulkan dari kejadian itu diperkirakan menjapai Rp120 juta. “Saat kejadian, saya dan keluarga sedang berada di rumah. Saat itu [sekitar pukul 13.30] hujan. Kemudian muncul petir yang sangat keras. Tak lama kemudian terdengar gemuruh karena talut [di samping rumahnya] roboh,” ungkap korban longsor, Tumingan.
Talut sepanjang 25 meter dengan tinggi 5 meter itu pun menimpa rumahnya di bagian ruang tami yang bersebelahan langsung dengan talut.
Material tanah dan bebatuan talut tersebut juga menimpa tiga unit sepeda motor miliknya yang berada di depan rumah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. “Sebelumnya saya dan keluarga memang berada di ruang itu. Tapi setelah ada petir dan suara gemuruh, saya minta mereka untuk masuk ke ruang lain,” kata dia.
Warga setempat yang mengetahui kejadian itu pun langsung berdatangan dan membantu korban untuk membersihkan material longsoran.
“Rumah itu [milik Tumingan] sebenarnya mau dibangun besok Minggu [30/11]. Tapi malah ini terkena musibah,” ungkap warga setempat, Ngadino, Jumat.
Dari pantauan Esposin di lokasi kejadian, tiga sepeda motor yang tertimpa longsoran talut kondisinya rusak parah.
“Kalau yang dua [Yamaha Jupiter dan Honda Astrea] milik pemilik rumah, tapi yang satu [Honda Supra] milik orang lain yang dititipkan,” kata dia.
Warga pun mengevakuasi kendaraan tersebut ke halaman rumah warga lain yang berada di depan rumah Tumingan. Saat itu warga melakukan evakuasi bersama petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), polisi dan TNI.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru Kristianto, mengatakan wilayah Gumeng, Jenawi memang berada di zona merah. Tempat tersebut rawan longsor. “Daerahnya memang rawan, masuk zona merah,” tutur dia.
Heru menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Namun kerugian yang ditimbulkan mencapai sekitar Rp120 juta. “Selain rumah, longsor juga menimpa sepeda motor, barang elektronik, mebeler,” kata dia.