Esposin, KLATEN – Jembatan di Desa Kerten, Gantiwarno serta bangunan Polindes Pandes, Wedi rawan ambrol. Kondisi itu terjadi setelah tanah pondasi jembatan serta bangunan polindes longsor akibat tergerus arus anak Sungai Dengkeng.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Jembatan rawan ambrol berada di Dukuh Jolontoro, Desa Kerten, Kecamatan Gantiwarno memiliki panjang sekitar 15 meter dengan lebar 3 meter. Jembatan yang menjadi akses warga menuju ke Desa Ngandong serta desa di wilayah Sleman dan Gunung Kidul, DIY itu membentang di atas anak Sungai Dengkeng.
Kepala Desa Kerten, Sarta, menjelaskan kerusakan jembatan yang mengalami keretakan pada pondasi sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Kerusakan membuat permukaan jembatan menurun. Kerusakan semakin parah setelah tanah pondasi jembatan tergerus derasnya arus sungai pada Minggu (29/3/2015).
“Tanah tergerus arus sungai sehingga pondasi sisi selatan menggantung. Kalau dibiarkan terus menerus, jembatan akan ambrol,” jelas dia saat ditemui di sekitar jembatan, Selasa (31/3/2015).
Terkait kerusakan itu, Sarta mengaku sudah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten guna mendapat penanganan darurat agar kerusakan tak semakin parah jika sewaktu-waktu arus sungaki kembali deras.
“Kami tidak melakukan penutupan sementara agar jembatan tidak dilintasi dulu karena tidak ada jalur lain. Kami berharap bisa segera dibenahi,” ujarnya.
Sementara itu, tanggul Sungai Ujung yang masih berupa tanah dengan ketinggian lima meter longsor pada Minggu (29/3/2015) pagi. Longsornya tanggul itu terjadi berbarengan dengan naiknya debit air Sungai Dengkeng yang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.
Kaur Pembangunan Desa Pander, Warso, mengatakan tanggul longsor sepanjang 10 meter. Derasnya arus sungai membuat tanah pondasi di bagian belakang bangunan polindes yang berdampingan dengan balai desa ikut longsor.
“Lebar tanah yang longsor mencapai 10 meter. Demi keamanan, untuk sementara ditambal menggunakan karung berisi pasir,” ujar dia.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, mengatakan sudah mengirimkan bantuan karus berisi pasir ke Desa Pandes serta Kerten. Selain itu, BPBD juga mengirim bantuan logistik serta sukarelawan guna penanganan darurat. Terkait total kerusakan serta kerugian akibat banjir yang terjadi Sabtu-Minggu (28-29/3/2015), BPBD masih melakukan validasi data.