Esposin, WONOGIRI -- Objek wisata Gunung Kotak yang terletak di Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Wonogiri, sudah ramai dikunjungi wisatawan meski belum kelar dibangun.
Keberadaan Gunung Kotak telah lama dikenal warga. Namun, potensi wisatanya belum dikelola secara serius sehingga terkesan tak terurus. Baru beberapa waktu terakhir ini, pemilik lahan yang bernama Saiful, warga Sidoarjo, Jawa Timur, mulai memanfaatkan lahan itu untuk dikembangkan jadi objek wisata.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Pantauan Esposin, Kamis (24/2/2022), area Gunung Kotak sudah dilengkapi spot foto, gazebo, meja dan kursi, serta warung. Menurut salah satu warga Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri, Marwoko, 46, yang dipasrahi untuk merawat lahan area Gunung Kotak, fasilitas itu dibangun sejak tiga atau empat bulan lalu dan akan terus dikembangkan dengan bangunan lain.
Baca Juga: Watu Gilang Selogiri, Titik Awal Terbentuknya Wonogiri
"Nantinya di sana ada toko pakaian, warung makan, kolam pemancingan, taman bunga, dan waterboom. Itu rencananya, dan jika memang ada uangnya," ucap Marwoko.
Marwoko mengaku ia hanya buruh yang bekerja merawat Gunung Kotak. Sedangkan rencana pembuatan tempat wisata di Gunung Kotak berasal dari kepala pengelola sekaligus pemilik lahan wisata Gunung Kotak, Saiful.
Menurut Marwoko, Saiful telah membeli lahan tanah di area Gunung Kotak belum lama ini. Tak lama kemudian fasilitas penunjang wisata panorama alam Gunung Kotak dibangun.
Baca Juga: Profil Wonogiri, Kabupaten Terluas & Tersepi Se-Jawa Tengah
Masih Gratis
Marwoko mengatakan Gunung Kotak di Kepuhsari, Manyaran, Wonogiri, sudah dibuka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB. "Pengunjungnya sudah lumayan. Walaupun sebenarnya belum jadi utuh, tapi sudah dikunjungi dari wisatawan mana-mana," imbuhnya.Ia menambahkan sampai saat ini pengunjung yang datang ke Gunung Kotak untuk menikmati panorama alam belum dikenai biaya tiket masuk. Alasannya, pembangunan fasilitas penunjang objek wisata itu belum sempurna.
Selain itu dengan digratiskannya biaya tiket masuk pengunjung, harapannya dapat menghidupkan dan meramaikan tempat wisata itu sekaligus warung makan yang telah beroperasi di area Gunung Kotak.
Baca Juga: Gunung Cumbri, Sarat Tempat Spiritual di Tapal Batas Jateng-Jatim
"Walaupun sekarang masih gratis, nanti saat sudah jadi semuanya, wisata Gunung Kotak akan dikenai biaya parkir dan tiket masuk," imbuh Marwoko.
Sementara itu, Saiful belum dapat ditemui maupun dihubungi Esposin untuk berbincang lebih banyak soal rencana pengelolaan wisata Gunung Kotak.
Catatan Esposin, nama Gunung Kotak diambil dari bebatuan berbentuk kotak yang ada di kawasan itu. Dari lokasi itu, pengunjung bisa menikmati panorama Desa Kepuhsari dari ketinggian. Waduk Gajah Mungkur juga bisa dilihat dari lokasi tersebut.