Esposin, KARANGANYAR—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar menyatakan belum ada kasus lumpy skin disease (LSD) di wilayah kabupaten tersebut. Meski demikian, peternak sapi diminta agar menjaga kebersihan kandang.
Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, Heri Sulistyo, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan ternak yang terkena LSD. “LSD masih aman. Grobogan dan Boyolali sudah kena. Ini juga sebagai warning [untuk Karanganyar],” ujar dia, Sabtu (24/12/2022).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Meski demikian, pihaknya menyampaikan beberapa imbauan kepada peternak. Pertama adalah menjaga kebersihan kandang. Kandang yang bersih dapat mencegah LSD dan juga penyakit-penyakit lainnya. Kedua adalah mengawasi lalu lintas ternak, khususnya dari daerah yang sudah terdapat kasus LSD.
Berikutnya adalah melaporkan kepada petugas kesehatan hewan (keswan) atau ke Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar jika ditemukan sapi yang terjangkit.
Baca Juga: Cerita Sapi Boyolali Diserang LSD: Dipenuhi Benjolan, Sempat Dikira Alergi“Kalau ada sapi yang terjangkit LSD seperti badan ada blentong-blentong pada kulit agar melapor kepada petugas keswan atau Dinas,” imbuhnya.
Sementara itu, langkah yang akan dilakukan untuk mencegah persebaran penyakit tersebut adalah menutup pasar. Namun, penutupan pasar ini dilakukan jika LSD sudah menjadi wabah. “Sebaiknya dilakukan penutupan pasar jika sudah menjadi wabah,” kata dia.
Sebelumnya di Boyolali, Pemkab setempat telah menyiapkan sebanyak 3.700 vaksin untuk sapi-sapi sana yang terkena virus LSD. Jumlah sapi yang sudah mendapat vaksinasi sebanyak 317 ekor sapi.
Sebagai informasi, jumlah sapi yang suspect LSD di Boyolali sebanyak 104 ekor, total positif LSD masih dalam pemetaan.
Baca Juga: Virus LSD Serang Sapi-Sapi di Boyolali, Pemkab Sudah Siapkan 3.700 Vaksin“Sampai detik ini, yang parah pun sembuh, tidak terjadi kematian, kami harapkan tidak panik, karena kalau sembuh ini kulitnya juga pulih kembali,” kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati.
Selanjutnya, Lusia juga meminta para peternak sapi untuk menjaga kebersihan kandang sapi.
Mengingat, penularan virus LSD bersifat sporadis dan menular melalui vektor, seperti gigitan serangga nyamuk, lalat, dan caplak.
“Jaga kebersihan, biosekuriti, kemudian juga memberikan makanan yang cukup vitamin, bergizi,” imbau dia.