Esposin, KARANGANYAR–Mengusung semboyan The Heritage, Comfortable, Fun & Green City, Kecamatan Colomadu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mempunyai skema pembangunan tersendiri dalam jangka panjang.
Camat Colomadu, Dwi Adi Susilo, menerangkan konsep semboyan The Heritage, Comfortable, Fun & Green City memiliki arti khusus. Heritage Comfortable mempunyai makna hunian yang nyaman di lalu Fun memiliki makna kota yang menyenangkan, dan Green City berarti Colomadu menjaga keseimbangan alam.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Terbukti adanya beberapa desa dapat penghargaan proklim tingkat nasional, ada Desa Bolon dan Gajahan,” ujarnya pada Sabtu (24/8/2024).
Selain slogan tersebut, dia juga mengimbuhkan kata Smart yang bermakna Colomadu Karanganyar harus menjadi kota yang cerdas dengan perkembangan teknologi.
Menurutnya, Kecamatan Colomadu sudah layak untuk menjadi suatu kota tersendiri dengan melihat berbagai potensi yang ada.
“Apalagi ke depannya akan ada wacana Provinsi Soloraya yang meliputi Ngawi, Ponorogo, Magetan, Solo, Sragen, Wonogiri, dan Pacitan. Tidak menutup kemungkinan di Karanganyar juga terjadi pemekaran,” ujarnya.
Hal itu menurutnya juga dipengaruhi oleh faktor semakin bertambahnya jumlah penduduk sehingga untuk urusan administrasi akan jauh lebih mudah apabila terjadi pemekaran. Namun ia juga masih memperhatikan berbagai sarana dan prasarana serta fasilitas umum yang belum tersedia di Colomadu.
“Kita sebetulnya butuh banyak di sini. Bank belum ada, pemadam kebakaran kami belum ada. Kalau ada kebakaran sewaktu-waktu di sini [colomadu], [mobil damkar] dari Karanganyar kan pasti lewat dulu ke Solo atau Boyolali,” tuturnya.
“Lalu pelayanan-pelayanan dasar seperti kependudukan, akta, perizinan, pelayanan samsat, menurut saya harus ada disini supaya pelayanan-pelayanan semacam itu dapat lebih dekat dengan masyarakat.”
Karena itulah pembangunan sejumlah fasilitas itulah yang bakal dikejar Colomadu ke depannya. “Itu yang nanti kita kejar, termasuk infrastuktur dan harapan kami itu harus setidaknya sama dengan Solo lah,” tambahnya.
“Jalan jalan itu kualitasnya [baik] dan juga terutama kualitas fasilitas. Kualitas dan kapasitas fasilitas harus ditambah. Ada city walk, area pejalan kaki dan difabel, ada taman kota, tugu, termasuk pintu gerbang batas kota yang harus dibangun dengan spektakuler. Akhirnya dengan seperti itu Colomadu akan menjadi tujuan [banyak orang],” tegasnya.
Impian lain terkait pembangunan di Colomadu Karanganyar yaitu ada toko barang premium. “Saya pengennya ya itu nanti di sini dapat banyak gerai tempat-tempat usaha barang branded dan premium seperti jam tangan dan tas mewah. Kalau bisa saya pengen mengadakan mall.”
Terakhir ia berkomentar, saat ini Colomadu sudah mulai mengalami perubahan taraf dari masyarakat desa ke kota atau urban. “Dan kita akan terus bergerak lagi.”
Ganen, warga Desa Blulukan, Kecamatan Colomadu, memberikan komentarnya terhadap skema-skema pembangunan di Colomadu.
“Menurut saya memang Colomadu memiliki lokasi yang cukup strategis dan pembangunan di daerah Colomadu juga terus mengalami peningkatan. Tapi masih ada kekurangan yang ada di daerah Colomadu, terutama pada akses jalan. Banyak sekali jalan sempit dan dilalui oleh truk-truk besar sehingga membuat pengendara lain susah melewati jalan tersebut dan juga masih banyak jalan yang berlubang,” ujarnya.