Esposin, KARANGANYAR-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar meminta pendaki mewaspadai fenomena bediding di Puncak Gunung Lawu.
Fenomena bediding ini menyebabkan suhu udara di puncak Lawu sedang dingin-dinginnya. Diperkirakan suhu udara mencapai hingga lima derajat Celcius.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Karanganyar Hendro Prayitno mengatakan pihaknya telah mengeluarkan surat edaran ke posko-posko jalur pendakian Gunung Lawu di wilayah Karanganyar terkait fenomena bediding.
Dia meminta pendaki yang melakukan pendakian ke Gunung Lawu untuk mewaspadai cuaca dingin tersebut. "Kami minta pendaki persiapkan mental, fisik dan perbekalan makanan serta obat-obatan," kata dia ketika berbincang dengan Esposin, Kamis (18/7/2024).
Menurut Hendro, pendaki terutama pemula harus mampersiapkan kondisi fisik yang prima. Sebab untuk mendaki Gunung Lawu yang memiliki ketinggian 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu harus dengan fisik yang prima. Terlebih ditambah dengan cuaca dingin di puncak Lawu. Pendaki, lanjutnya, harus mempersiapkan dan membawa bekal makanan serta obat-obatan apabila memiliki riwayat sakit. Jika kondisi sakit, dia meminta pendaki untuk tidak nekat melakukan pendakian.
"Kalau memang sakit atau badan tidak fit urungkan niat mendaki, karena cuaca sedang dingin-dinginnya," kata dia.
Suhu di puncak Lawu, Hendro menyampaikan, bisa mencapai 5 derajat Celcius terutama saat dini hari. Fenomena bediding ini diperkirakan akan terjadi hingga Agustus mendatang. Menurutnya kondisi ini rawan membuat pendaki rentan mengalami hipotermia yakni kondisi ketika suhu tubuh turun drastis hingga di bawah 35 derajat Celsius.
Akibatnya, jantung dan organ vital lainnya gagal berfungsi. Paling buruk bisa menyebabkan kematian jika terlambat ditangani.
Hendro mengatakan imbauan untuk mewaspadai cuaca dingin saat bediding tidak hanya ditujukan kepada pendaki ke Gunung Lawu, melainkan juga warga yang hendak camping di kawasan lereng Gunung Lawu. Mereka juga diminta mewaspadai suhu dingin tersebut.
"Kalau mau mendaki atau camping seperti di Mongkrang maupun Sekipan harus siap-siap bekal. Jangan lupa pakai jaket yang tebal, bawa sleeping bag dan lainnya," katanya.
Kasus kematian pelajar kelas IX MTS 1 Solo, Sakdan, yang mengalami hipotermia saat mengikuti kegiatan camping di Bumi Perkemahan Sekipan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar pada Senin (21/5/2024) lalu, harus menjadi pelajaran bersama. Masyarakat harus mempersiapkan mental dan fisik saat camping maupun mendaki gunung.
"Penting mengisi perut. Karena kondisi yang dingin dan perut kosong rawan mengakibatkan pendaki sakit. Apalagi di Karanganyar bawah panas, sampai Tawangmangu sudah dingin. Jadi harus ada fisik yang kuat dan pakai pakaian yang menghangatkan," kata dia.