Esposin, SOLO — Plot twist yang terjadi kaitannya dengan rekomendasi pada detik-detik terakhir pendaftaran bakal calon wali kota dan calon wali kota (cawali-cawawali) membuat peta kekuatan Pilkada Solo 2024 berubah.
Psikolog Politik UNS Solo, Moh Abdul Hakim, menilai dari analisis kekuatan dan kelemahan serta melihat perkembangan dinamika politik menjelang dan selama masa pendaftaran calon, pasangan Teguh Prakosa-Bambang “Gage” Prakosa lebih unggul dari Respati Ardi-Astrid Widayani.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Hal itu disampaikan Abdul Hakim saat diwawancarai Esposin, Rabu (4/9/2024). Abdul Hakim menilai pasangan Respati-Astrid yang diusung koalisi parpol memiliki kelemahan.
Kelemahan itu terutama terkait kekecewaan banyak orang atas mundurnya Pengageng Pura Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunagoro X atau Gusti Bhre, dari pencalonan di Pilkada Solo 2024.
Terlebih mundurnya MN X sebagai cawali Solo terjadi secara tiba-tiba saat sudah memasuki tahap pendaftaran cawali-cawawali di KPU. Selama tiga bulan terakhir warga Solo sudah dibombardir informasi bahwa MN X akan maju Pilkada Solo 2024.
Apalagi, lanjut Abdul, sudah sejak lama, yakni sekira setahun terakhir, mantan Wali Kota Solo yang kini menjadi Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, juga menunjukkan tanda-tanda atau sinyal dukungannya kepada MN X sebagai calon wali kota.
Setelah MN X menyatakan mundur dari pencalonan, muncul nama Respati Ardi sebagai penggantinya. Respati merupakan pengusaha muda dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo.
"Begitu ada plot twist, yang terjadi adalah masyarakat belum bisa menerima sepenuhnya kehadiran Respati sebagai Cawali Solo. Sebab dari berbagai survei sebelumnya maupun obrolan di ruang-ruang publik, nama Respati belum muncul," kata Abdul Hakim.
Sehingga, lanjut Abdul, saat ini situasinya walaupun dianggap sebagai pengganti dari MN X, penerimaan masyarakat terhadap Respati cenderung kurang antusias. "Jadi kansnya jadi lebih jauh menurun dibandingkan ketika kemarin yang digadang-gadang adalah Gusti Bhre," tambahnya.
Selanjutnya mengenai pasangan cawali-cawawali dari PDIP, Abdul Hakim menilai sebenarnya di situ memang ada kejutan. Tapi secara umum masyarakat sudah menduga yang akan diajukan sebagai cawali dari PDIP adalah Teguh Prakosa.
Soal cawawali, Abdul Hakim mengatakan sosok yang ditunjuk memang sedikit di luar ekspektasi dan sempat menciptakan riak di internal PDIP Solo. "Tapi Gage ini bisa dilihat sebagai pilihan taktis, sebagai alterntaif kader muda yang bisa mendampingi Teguh, dan bisa mengimbangi figur Respati-Astrid," jelasnya.
Keuntungannya, lanjut Abdul Hakim, sekarang Teguh jauh lebih populer dibandingkan Respati. Terlebih posisi Teguh sebagai incumbent Wali Kota. "Sehingga saya melihat kansnya Teguh dan Bambang ini posisinya jauh lebih kuat dibandingkan Respati dan Astrid," ujarnya.
Seperti diketahui, Pilkada Solo 2024 diramaikan dua pasangan cawali-cawawali. Pasangan Respati-Astrid diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yaitu PSI, Partai Gerindra, PKS, Partai Golkar, PAN, dan PKB. Sedangkan pasangan Teguh-Bambang diusung PDIP.