Sragen (Esposin)--Kepala Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates, Jogja, drh Ahmad Junaidi, menyatakan hasil uji laboratorium atas sampel tanah yang diambil di lokasi penyembelihan sapi mati di Dukuh Rejosari RT 9, Desa Brojol, Kecamatan Miri, Sragen positif antraks.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Kasus yang sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Tanon, Sragen 2010 lalu. Atas dasar hasil laboratorium tersebut, BBVet meminta ternak sapi dan kambing di Kecamatan Miri dan Tanon harus diisolasi sampai benar-benar dinyatakan bebas antraks.
“Kami telah menguji sampel tanah itu dengan tes berstandar internasional. Ada tiga tahap pengujian sampel, yakni uji laboratorium hingga penanaman bakteri sampel tanah itu pada hewan perc obaan. Ternyata hewan itu langsung mati. Dari tiga jenis uji itu, semua menunjukan positif antraks. Jadi kami tidak ada keraguan lagi, bahwa kematian sapi di Desa Brojol ini positif terkena antraks,” terang Ahmad Junaidi dihadapan Wakil Bupati (Wabup) Sragen Daryanto saat meninjau lokasi.
(trh)