Esposin, KARANGANYAR — Bayi yang diletakkan di teras rumah warga Dukuh Bloro, Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, yang sudah dirawat di RSUD Karanganyar setempat akhirnya diambil ibunya, S, 37. Pengambilan dilakukan Jumat (17/6/2022) sore di rumah sakit tersebut.
Pengambilan bayi ini dilakukan secara resmi oleh pihak rumah sakit dengan pihak keluarga S, dihadiri pihak Dinas Sosial (Dinsos) Karanganyar serta aparat Polres Karanganyar. Sedangkan suami S yang dikabarkan sudah pisah ranjang (cerai agama) juga ikut mendampingi S.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Sementara itu, suasana haru menyelimuti RSUD sore itu. Ketika melihat bayinya yang terpisah sejak Senin (13/6/2022), S langsung menangis. S pun langsung menggendong dan menciuminya.
Sebagai seorang ibu, S pun langsung menyempatkan diri untuk menyusui anaknya tersebut.
“Pertama sampai ke rumah sakit ibu ini langsung bertanya, di mana anak saya, di mana anak saya. Kemudian ketika sudah sampai dan melihat anaknya, ibunya menangis, lalu langsung menyusuinya,” ujar kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD Karanganyar, Mahmud Azis Arifin, Jumat malam.
Baca Juga: 50 Orang Minat Adopsi Bayi Dibuang di Karangpandan, Ada Dokter-Polisi
Dengan diambilnya bayi tersebut, maka saat ini ia menjadi tanggung jawab S atau keluarga untuk merawatnya.
Mahmud mengatakan, kondisi bayi saat diambil dalam kondisi sehat. “Selama sekitar empat hari dirawat di RSUD sampai waktu diambil kondisi bayinya sehat, normal,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, hingga Rabu (15/6/2022) jumlah peminat adopsi bayi yang ditinggalkan ibunya, S, warga Doplang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar sekitar 50 orang/pasangan. Mereka berlatar belakang pekerjaan yang beragam, mulai dari Pegawai Negeri Sipil (PNS), Polri, anggota Dewan, hingga dokter.
Baca Juga: Polres Karanganyar Pastikan Ayah Biologis Bayi Karangpandan, Tes DNA?
Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial pada Sinas Sosial (Dinsos) Karanganyar, Sulistyowati AKS mengatakan sebagian dari mereka telah mengajukan permohonan resmi secara tertulis.
“Sampai kemarin [Rabu] ada sekitar 50 pasangan 50 pasangan yang menghububgi kami baik via telepon maupun datang langsung. Mereka selain dari Karanganyar ada juga yang dari Solo, Sukoharjo, dan Sragen,” ujar Sulis, Kamis (16/6/2022).
Ia menjelaskan, berdasarkan informasi dari pemohon, mereka berlatar pekerjaan beragam mulai dari PNS Polri, anggota Dewan, hingga dokter.
“Ada PNS, Polri, sampai dokter. Dokternya malah ada tiga pasangan. Hampir semuanya pemohon ingin mengadopsi karena belum punya keturunan,” imbuhnya.