Esposin, KLATEN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten mengirimkan 18 personel untuk membantu penanganan dampak banjir di Kabupaten Demak. Selain membantu evakuasi korban, tim dari BPBD Klaten juga mendirikan dapur umum.
Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Syahruna, menjelaskan belasan personel itu berasal dari berbagai unsur yakni TRC BPBD, MDMC, SAR, serta Damkar. Seluruh personel diberangkatkan Minggu (17/3/2024).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
“Awalnya kami rencana mau kirim personel untuk BKO ke Grobogan. Setelah koordinasi dengan provinsi, kami dialihkan untuk membantu dampak banjir di Kabupaten Demak,” kata Syahruna saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Senin (18/3/2024).
Belasan orang itu dibagi dalam dua tim dengan satu tim membantu proses evakuasi dan satu tim fokus di dapur umum. “Untuk dapur umum yang disiapkan berada di wilayah Kudus,” kata Syahruna.
Anggota TRC BPBD Klaten, Indiarto, mengatakan pada waktu Sahur, Senin, tim dapur umum dari Klaten menyiapkan 300 bungkus makanan. Rencananya, tim dapur umum menyiapkan 600 bungkus makanan untuk waktu sahur.
Lokasi para pengungsi berada di Gedung JHK/IPHI dan Pasar Saerah Kabupaten Kudus. “Untuk pengungsi di JHK sekitar 750 orang dan di Pasar Saerah 300 orang. Pengungsi dari wilayah Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, sebagian ke arah Kudus,” kata Indiarto.
Diberitakan Esposin sebelumnya, banjir di Kabupaten Demak terjadi sejak 6 Februari 2024 lalu yang disebabkan akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan. Berdasarkan data BPBD Demak, hingga pertengahan Maret, total ada 88 desa di 11 kecamatan yang terdampak banjir dengan jumlah korban jiwa sebanyak dua orang sementara puluhan ribu orang lainnya mengungsi.
Mereka mengungsi tidak hanya di wilayah Kabupaten Demak tapi juga sampai ke wilayah Kudus. Banjir juga sempat membuat jalur Pantura Demak-Kudus lumpuh sepanjang 13 km.