SEMARANG -- Penyebab banjir yang melanda kawasan Soloraya, karena buruknya drainase dan terjadi pendangkalan kali di sekitar sungai Bengawan Solo.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jateng, Prasetyo Budi Yuwono, banjir yang terjadi di perkotaan di Solo dan Sukarjo karena buruknya kondisi drainase.
”Sedang banjir yang berada di daerah pinggiran karena anak kali di sekitar sungai Bengawan Solo yang dangkal tak mampu menampung luapan air akibat hujan deras,” katanya kepada Esposin di Semarang, Senin (7/1/2013).
Untuk mengatasi banjir ini, lanjut dia, ke depan selain perbaikan drainase oleh pemerintah setempat, Dinas PSDA Jateng juga akan melakukan pengerukan dan perbaikan anak kali di sekitar sungai Bengawan Solo. Anak kali tersebut antara lain, kali Dengkeng di Klaten dan kali Mungkung di Sragen.
”Kami juga akan membangun waduk di bagian hulu, antara lain waduk Pidekso di Wonogiri. Pembangunan dilakukan mulai 2013,” tandasnya.
Mengenai anggaran dana yang disiapkan, dia, mengaku tak tahu angka pastinya, karena yang mengerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo
”Saya hanya tahu proyek globalnya saja, kalau masalah anggaran tanya saja ke pihak BBWS Bengawan Solo,” imbuhnya.
Terkain penanganan banjir di kawasan Soloraya, Prasetyo, menyatakan PSDA telah menyiapkan ratusan ribu karung plastik dan kawat bronjong untuk menanggulangi tanggul yang jebol.
Karung tersebut bisa diisi dengan tanah, dan disusun meninggi di tepi sungai jebol atau berpotensi terjadi limpasan akibat debit air sungai yang meningkat.
”Karung plastik ini telah disiapkan di koordinator perwakilan balai PSDA di wilayah Surakarta. Masyarakat atau pemerintah bisa minta di sana,” ujarnya.
Selain itu, sambung Prasetyo, pihaknya menempatkan petugas untuk memantau kondisi air Sungai Bengawan Solo.
”Kalau kondisi air terus naik, petugas memberikan peringatan kepada masyarakat sekitar supaya segera menyelamatkan diri,” bebernya.