Esposin, SRAGEN - Sembilan kecamatan dari total 20 kecamatan di Bumi Sukowati berstatus siaga banjir.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Kepala Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Sragen, Giyadi saat dijumpai “Kami sudah melakukan koordinasi khususnya dengan pihak WGM mengenai antisipasi luapan air sungai yang diperkirakan akan terjadi beberapa hari ke depan. Hasil koordinasi dijadikan bahan untuk disampaikan kepada masyarakat agar siap siaga bila terjadi bencana,” kata Giyadi. Sembilan kecamatan siaga banjir karena berada di aliran sungai Bengawan Solo meliputi Masaran, Plupuh, Tanon, Sidoharjo, Sragen, Ngrampal, Sambungmacan, Karangmalang, dan Gondang. Dari sembilan kecamatan tersebut, menurut Giyadi, setidaknya lebih dari sepuluh desa menjadi perhatian utama saat musim hujan.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) IV Linmas dan Penanggulangan Bencana Badan Kesbangpolinmas Sragen, Mukhtar Ahmadi, mengatakan volume air di sebagian besar sungai di Sragen naik, Selasa (10/2/2015) malam, setelah spillway di WGM dibuka. Menurut dia, tepi sungai longsor sehingga membuat tanaman bambu hanyut dan menyangkut di Jembatan Pecing. Derasnya arus sungai juga mengakibatkan sebuah rumah di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sragen, roboh. Sejumlah tebing di Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, pun longsor.