Esposin, SOLO -- Buruknya saluran drainase dan gorong-gorong membuat wilayah terdampak genangan air di Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, semakin parah setelah hujan deras mengguyur pada Minggu (23/4/2017) sore.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Setidaknya ada empat rukun warga (RW) dekat Kali Jenes, yakni RW 003, 004, 005, dan 009, yang terdampak meluapnya air kali itu. Di samping itu, ada tiga lokasi talut yang ambrol lantaran derasnya air di sungai itu.
Ketua RW 009, Dwi Atmoko, mengungkapkan wilayahnya memang kerap tergenang air saat hujan deras terutama di RT 002 dan RT 007. Namun demikian, kondisinya tak separah Minggu malam lalu di mana ada tujuh RT yang terdampak, yakni RT 001, 002, 005, 006, dan 007.
Selain itu, genangan ini bahkan mencapai ukuran sepinggang orang dewasa. “Saluran air di wilayah kami kebanyakan pampat sehingga air yang masuk tidak sebanding dengan daya tampungan drainase. Hal ini karena berbagai hal mulai dari adanya pengecoran di atas saluran hingga untuk tempat tinggal,” tuturnya, kepada Esposin, di Taman Cerdas Semanggi, Senin (24/4/2017).
Menurutnya, tak mudah untuk mencegah peristiwa ini tak terulang lagi lantaran wilayahnya memang rawan tergenang air saat hujan deras. Padatnya permukiman penduduk membuat saluran-saluran tersebut tertutup hingga dicor. Malah, beberapa lokasi di antaranya dibangun untuk tempat tinggal.
Di samping itu, adanya Taman Cerdas Semanggi yang selesai dibangun akhir tahun lalu membuat resapan air berkurang drastis. Di sebelah utara taman cerdas yang merupakan bekas makam ini ada sebuah saluran air yang cukup penting.
Akan tetapi, kondisinya buruk dan tertutup total karena didirikan tempat tinggal oleh warga. “Solusi sementara kami akan bersih-bersih pada Minggu [30/4/2017] mendatang. Nanti aliran air kami buang sementara ke saluran di barat makam [Mipitan] agar jika air naik lagi tak sampai masuk rumah warga. Soal adanya rumah di atas saluran ini mesti diskusi lebih lanjut dengan banyak pihak,” imbuhnya.
Sekretaris Kelurahan Semanggi, Senen, menambahkan sudah mengusulkan penambahan serta pelebaran saluran drainase dalam pembangunan Taman Cerdas Semanggi tahap kedua tahun ini. Hanya, saluran yang mengarah ke Kali Jenes belum bisa diperbaiki.
“Saluran utama banyak yang pampat karena banyak hal. Antara lain adanya sedimen hingga letaknya di pekarangan warga. Banyak bangunan di sini yang membuat kian susah untuk dibersihkan,” terangnya.
Di sisi lain, talut sepanjang 10 meter di RT 001/RW 012, Kelurahan Semanggi, ambrol diterjang derasnya air hujan, Minggu malam. Talut di pinggir Kali Jenes ini dibangun secara swadana oleh masyarakat setempat sekitar 10 tahun lalu.
Setidaknya ada tiga lokasi di sepanjang talut Kali Jenes yang ambrol di Kelurahan Joyosuran dan Kelurahan Semanggi. “Kami berharap ini segera diperbaiki karena kalau dibiarkan akan semakin menggerus lahan sekitarnya bisa membahayakan warga,” tuturnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus anggota DPRD Solo, Ekya Sih Hananto, terus mengupayakan agar Semanggi bisa menjadi kawasan yang bebas banjir. Namun demikian, banyak hal yang mesti dilakukan agar ini terwujud.
“Kami terus usahakan terkait bantuan. Akan tetapi, masyarakat juga mesti diedukasi untuk merawat lingkungan mereka,” jelasnya.