Esposin, KLATEN--Hujan deras yang mengguyur sejak Senin (30/5/2016) sore membuat sejumlah desa di sepanjang alur Kali Dengkeng tergenang air. Air menggenangi perkampungan pada Senin (30/5/2016) malam hingga Selasa (31/5/2016) dini hari.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Berdasarkan data yang dihimpun Esposin, luapan air Kali Dengkeng menggenangi sekitar sembilan desa di Kecamatan Bayat, Cawas, dan Trucuk.
Di Bayat, desa yang tergenang luapan air yakni Desa Talang, Desa Kebon, Desa Jotangan, Desa Krikilan, Desa Wiro, dan Desa Tawangrejo. Sementara di Kecamatan Trucuk, luapan air sungai Dengkeng menggenangi sejumlah wilayah di Desa Kalikebo dan Planggu.
Di Cawas, luapan air Kali Dengkeng menggenangi Desa Bawak. Camat Cawas, M. Nasir, mengatakan air memasuki permukiman pada Senin sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga malam, air semakin deras memasuki permukiman. Ketinggian air di jalanan kampung mencapai 1 meter.
Nasir mengatakan perkampungan di Bawak tergenang air lantaran tanggul Kali Dengkeng yang berada di Desa Talang, Bayat kembali jebol sepanjang 5 meter. Tanggul tersebut merupakan tanggul nonpermanen yang berada di wilayah perbatasan Desa Planggu, Trucuk, dan Desa Talang, Bayat.
"Imbasnya luapan air masuk ke perkampungan di Bawak. Kalau tidak dibuat tanggul permanen, ya kondisinya akan seperti ini terus ketika air sungai meluap," urai dia saat ditemui di Bawak, Selasa.
Hingga Selasa siang, luapan air berangsur surut. Sejumlah warga mulai membersihkan rumah mereka yang sempat tergenang air.