Esposin, SRAGEN -- Kasatlantas Polres Sragen, AKP Dudi Pramudia, melalui Kanit Laka, Ipda Murtiyoko, Sabtu (7/12/2013), mengatakan kasus balap liar yang menewaskan seorang pelajar SMK Kosgoro Sragen itu dalam penyelidikan aparat kepolisian. Tak sekadar balap liar, aksi tersebut juga disertai dengan taruhan berupa uang. Polisi mengalami kesulitan dalam mengungkap kejadian di jalan Tegrat-Tangkil, Kecamatan Sragen, Minggu (1/12/2013) karena tak ada saksi mata yang bersedia memberikan keterangan. “Saat ini, kasus itu masih dalam penyelidikan kami. Saksi diam semua, seolah kasus itu mereka tutup-tutupi.” tambahnya.
Murtiyoko mengatakan balap liar selalu terjadi tanpa sepengetahuan aparat kepolisian. Padahal, setiap hari, terutama saat akhir pekan, ia selalu menerjunkan tim untuk memantau sejumlah titik yang sering digunakan untuk balap liar. Namun, mereka selalu kucing-kucingan dengan petugas. Selain patroli, aparat kepolisian dari Satlantas Polres Sragen juga telah melakukan langkah antisipasi dengan menyita kendaraan roda dua yang terindikasi sering digunakan untuk balapan.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Lebih lanjut, Murtiyoko, mengatakan salah satu penyebab maraknya balap liar ialah rendahnya pengawasan orang tua. Rata-rata, pelaku balap liar tinggal di rumah tanpa pengawasan orang tua mereka. Mereka tinggal bersama nenek atau keluarga lain sehingga mereka merasa bebas. Padahal, aksi balap liar itu jelas membahayakan karena kendaraan yang mereka gunakan biasanya tidak memenuhi standar keamanan.