Esposin, WONOGIRI —Kejadian kebakaran menimpa rumah warga Dusun Eromoko Kulon, Desa Eromoko, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, Paryatni, 61, Senin (5/9/2022) sekitar pukul 02.30 WIB. Rumah berukuran 7 x 10 meter yang terbuat dari kayu, seng, dan asbes, terbakar habis.
Informasi yang dihimpun Esposin, kobaran api bermula dari adik Paryatni yang tinggal serumah dengannya, Koni Riyanto, 55, membakar sampah di dalam rumah. Lantaran rumah yang terbuat dari bahan mudah terbakar, pembakaran sampah itu merembet ke bangunan rumah.
"Paryatni mendengar suara barang jatuh dan ledakan. Setelah dilihat ternyata ada api, selanjutnya teriak-teriak minta tolong. Setelah itu warga berdatangan," ucap warga setempat yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) saat kebakaran terjadi, Alfian, kepada Esposin, Senin (5/9/2022).
Kepala Desa (Kades) Eromoko, Sriwanto, saat dikonfirmasi Esposin, membenarkan kejadian kebakaran yang menimpa rumah salah seorang warganya. Kendati demikian, ia belum dapat memberi keterangan lebih lanjut.
Baca Juga: Foto Pasar Wonogiri Kobongan Tahun 2002 Milik Sriyanto Pernah Ditawar Rp2 Juta
Terpisah, Kepala UPTD Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan baru menerima informasi kebakaran tersebut pada 03.45 WIB. Ia kemudian menurunkan dua unit mobil Damkar, namun karena jarak yang jauh, mobil itu baru mulai dipadamkan pada pukul 04.10 WIB.
"Rumahnya terbuat dari gebyok semua, jadi sebelum dipadamkan itu bangunan rumah sudah habis duluan," kata Joko kepada Esposin, Senin.
Baca Juga: Perhutani Bersama Gubernur Jateng dan Stakeholder Kampanye Cegah Karhutla
Menurutnya, Koni Riyanto, biasa melakukan aktivitas pembakaran sampah di dalam kamarnya. Oleh sebagian warga, Koni disebut mengalami gangguan jiwa. Kendati demikian, baru kali ini aktivitas membakar sampahnya berimbas pada kebakaran seisi rumah.
"Memang rodok stres orangnya. Dia biasa membawa sampah ke kamarnya, lalu dibakar," jelas Joko.
Selain Damkar Wonogiri, Koramil, Polsek Eromoko, dan masyarakat sekitar ikut membantu memadamkan api. Setelah lebih kurang tiga jam, api baru dapat dipadamkan. Atas kejadian itu, kerugian yang dialami Paryatni sekeluarga mencapai sekitar Rp50 juta.