Esposin, SOLO—Sikap optimistis juga ditunjukkan bakal Cawali Solo dari PDIP, Muhammad Taufiq, dalam menghadapi perhelatan akbar Pilkada Solo 2024. Dia menyatakan PDIP tidak akan pernah gentar menghadapi koalisi besar partai-partai.
“Sebagai seorang patriotik demokrasi, semakin banyak persaingan itu semakin baik. Siapa pun yang maju, PDIP itu tidak gentar,” ungkap dia, Kamis (4/7/2024). Taufiq lantas menjelaskan alasan kenapa PDIP tidak akan gentar.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
“Dengan segala praktik-praktik demokrasi yang terjadi di Pilpres, kan kita lihat ada hal-hal yang tidak baik. Baik itu artinya merusak tatanan hukum, lalu campur tangan kekuasaan, dan yang paling parah tentu money politics,” imbuh dia.
Dengan pertimbangan itu, Taufiq menyatakan hasil Pilkada Solo 2024 tidak bisa disamakan dengan hasil Pilpres 2024. Dia mencontohkan hasil Pileg 2024 yang berbeda dengan hasil Pilpres. PDIP Solo masih mendapat suara terbanyak.
Taufiq juga tidak yakin Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan bergabung koalisi besar partai-partai. “PKS saya tidak yakin bergabung koalisi besar. Itu klaim sepihak. PKS adalah partai oposisi, tidak mendukung pemerintah,” terang dia.
Sehingga dengan peta yang ada, Taufiq melihat di atas kertas PDIP masih unggul dengan kekuatan 20 kursi DPRD Solo. Sedangkan koalisi besar partai-partai ditambah partai-partai nonparlemen hanya mempunyai 18 kursi DPRD Solo.
“Kalau saya tidak salah hitung mereka kan hanya lima partai parlemen ya, ada Gerindra, PSI, Golkar, PAN, dan PKB. Lalu ditambah beberapa partai nonparlemen. Jadi PDIP sangat tidak khawatir untuk menghadapi koalisi ini,” papar dia.
Sedangkan terkait sosok KGPAA Mangkunagoro X yang disebut-sebut bakal diusung koalisi besar sebagai Cawali Solo, Taufiq mempertanyakan hal itu. Dia ragu apakah MN X memang mau dan siap untuk keluar dari zona nyamannya.
“Kita lihat apakah dia bersedia keluar dari zona nyaman. Pekerjaan sebagai Komisaris PT KAI kan tak mudah ditinggalkan. Kemudian yang sulit dihadapi bagi yang bergelar ningrat. Menjadi Wali Kota kan harus siap didemo,” urai dia.
Bahkan Taufiq menyindir banyak hal yang akan berbeda ketika MN X menjadi Pengageng Pura Mangkunegaran dengan menjadi Wali Kota Solo. Salah satunya tidak adanya tradisi sungkeman dengan Wali Kota di Balai Kota Solo.
“Kan tidak ada sungkem-sungkeman di Balai Kota nanti. Jadi tidak masalah itu,” tandas dia sembari tertawa kecil.