Esposin, SOLO -- Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan adanya sebuah surat dari Lurah Jagalan, Irjanto Yudha Andika, terkait kondisi Gedung TP PKK setempat yang kondisinya rusak dan butuh perbaikan.
Terlebih gedung itu beberapa waktu terakhir digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) 36 anak PAUD Melati Jagalan. Surat yang ditandatangani Lurah Jagalan itu ditujukan kepada Gibran pada Rabu (12/4/2023).
Surat yang merupakan nota dinas tersebut perihal permohonan pemeliharaan Gedung TP PKK Jagalan yang kondisinya memprihatinkan. Adanya nota dinas atau surat itu diketahui langsung Esposin dari Gibran.
Orang nomor satu di Kota Bengawan itu mengirimkan foto surat tersebut kepada Esposin saat diberitahu musibah ambruknya atap gedung PAUD Melati Jagalan, Jumat (14/4/2023). Di surat itu dijelaskan kondisi gedung.
Merujuk Perda Solo Nomor 8 Tahun 2016 tentang Bangunan Gedung, Kelurahan Jagalan disebut sangat membutuhkan anggaran pemeliharaan Gedung PKK. Sebab kondisi gedung itu belakangan rusak parah dan berbahaya.
Apalagi, Gedung TP PKK Jagalan dimaksud digunakan untuk aktivitas belajar dan bermain anak-anak PAUD Melati. Jumlah siswa yang tercatat di PAUD itu 36 anak. Gibran diminta menyetujui anggaran pemeliharaan.
“Kiranya Bapak Walikota Surakarta berkenan menyetujui usulan permohonan anggaran pemeliharaan Gedung PKK yang terletak di RT 002/RW 009 Kelurahan Jagalan dengan foto terlampir,” bunyi penggalan tulisan dalam surat itu.
Terpisah, Ketua LPMK Jagalan, Murjioko, mengungkapkan tim dari Dinas Pendidikan Solo sudah mengecek kondisi Gedung PAUD Melati pada Kamis (13/4/2023). Kedatangan tim ini menurut dia atas perintah Wali Kota.
Mereka diminta mengecek kondisi gedung dan mencarikan lokasi sementara untuk kegiatan belajar dan bermain. Sudah ada beberapa tempat atau lokasi yang masuk alternatif untuk KBM PAUD, dan sudah dicek tim.
Namun sekira 12 jam dari waktu pengecekan tim Disdik Solo, ternyata bangunan Gedung PAUD Melatih sudah ambruk. Beruntung ambrolnya atap gedung terjadi pada malam hari, sehingga tak ada korban jiwa dan luka.
“Mau dicarikan tempat untuk aktivitas PAUD. Kami sudah meninjau SD Kalangan, di belakang ada bekas TK Pertiwi. Alternatif-alternatif kami carikan. Tapi tiba-tiba saya dihubungi kalau atap roboh,” urai dia.
Murjioko bersyukur musibah itu tidak memakan korban jiwa dan luka-luka. Sebab musibah tersebut terjadi pada malam hari, saat tidak ada aktivitas KBM. Dia tak bisa membayangkan bila musibah terjadi saat ada KBM.