Solo (Espos)--Warga bantaran di RT 05/ RW XIII Kelurahan Sangkrah Pasar Kliwon, Sabtu (15/5) pagi dikejutkan dengan ambrolnya atap genteng gereja setempat. Ambrolnya atap genteng geereja tersebut diduga karena ketahanan bangunan yang sangat ringkih.
Selain atap genteng yang ambrol, gereja yang dibangun sekitar tahun 1998 tersebut juga mengalami keretakan pada dinding bangunan. Meski sempat mengagetkan warga, namun tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Menurut salah satu warga, Samid, ambruknya atap gereja tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu, warga yang tengah diliputi waswas atas meluapnya air Bengawan Solo, tiba-tiba dikejutkan dengan ambrolnya atap gereja.
"Beruntung, saat ambruk tak ada orang di dalam gereja," katanya saat ditemui Espos di lokasi kejadian.
Hal serupa juga terlihat dari kondisi dinding bangunan yang retak-retak. Warga sekitar bergotong royong meruntuhkan atap gereja untuk mengantisipasi roboh susulan yang dimungkinkan bisa menelan korban.
"Untuk sementara, jemaah gereja mungkin dialihkan ke gereja lainnya," kata warga lainnya, Marno.
asa