Esposin, KLATEN -- Gerabah merupakan alat-alat dapur yang terbuat dari hasil pembakaran tanah liat. Salah satu industri gerabah di Jawa Tengah berada di Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten.
Kerajinan gerabah diperkirakan berasal dari negeri Cina, sekitar 4000 SM. Saat itu, gerabah digunakan sebagai perkakas rumah tangga dan dibuat dengan teknik bakar. Pada perkembangannya, gerabah digunakan sebagai bahan bangunan, seperti genting dan batu merah.
Sentra industri gerabah di Melikan, Wedi, Klaten menghasilkan produk gerabah dengan berbagai macam jenis. Masing-masing industri bahkan memiliki keunikan bentuk yang tidak sama dengan yang lain. Produk yang dihasilkan di antaranya kendi, pot, keren, dingklik, poci set, mangkuk, piring, dan cangkir.
Dilansir dari skripsi berjudul Kesesuaian Sentra Industri Gerabah Melikan Kabupaten Klaten Sebagai Kawasan Wisata oleh Gogor Aldi Sundoro dari dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo pada 2021, proses pembentukan gerabah di Melikan sebagian besar menggunakan teknik putaran miring. Sebagian kecilnya menggunakan putaran datar.
Gerabah yang sudah jadi dapat dipamerkan di showroom gerabah. Showroom gerabah tersebar di bagian selatan kawasan sentra gerabah, khususnya di Jl. Bayat-Wedi.
Baca Juga: Gerabah Melikan Klaten, Pemasarannya Tembus ke Australia dan Belanda
Di kawasan yang berbatasan langsung dengan Jl. Bayat-Wedi, bahkan memiliki showroom yang relatif besar dibandingkan dengan showroom yang terdapat di tengah atau utara kawasan sentra gerabah.
Showroom yang berada di tengah kawasan biasanya menggunakan bagian depan rumah. Sedangkan showroom yang berada di jalan utama merupakan bangunan tersendiri yang dikhususkan sebagai showroom.
Sebagai tempat pariwisata, sentra industri gerabah Melikan memiliki pusat informasi pariwisata. Pusat informasi pariwisata ini buka setiap hari dan menyediakan informasi-informasi mengenai kegiatan wisata gerabah.
Salah satu atraksi wisata di Desa Melikan berupa laboratorium gerabah. Laboratorium gerabah merupakan lokasi yang di dalamnya terdapat peralatan-peralatan yang digunakan membuat gerabah di masa lalu.
Baca Juga: Teknik Putaran Miring Gerabah Melikan Klaten Sedot Perhatian Dunia
Peralatan pembentukan gerabah seperti putaran datar dan miring hingga tungku pembakaran gerabah dipamerkan di laboratorium gerabah. Di laboratorium ini juga terdapat macam-macam bentuk gerabah dari masa lalu.
Wisatawan yang ingin membuat gerabah dapat mendatangi 36 lokasi yang ada di Desa Melikan. Di 36 lokasi ini, wisatawan dapat belajar melakukan pembentukan gerabah dengan putaran miring maupun datar.
Sebanyak 36 lokasi tersebut di antaranya disediakan oleh Muh Nawawi, Sumilih, Agus Mulyono, Rusmanto, Sukeri, Suranto, Harjono, Warsidi, Tukul Yitno, Triwanto, Istanto, Sunarto/Suparmi, Sadino, Sekretariat, Prayitno, Margiyono, Wagimin, Wardiman, Sajimin, Heri Iswanto, Sunardi, Purwadi, Supardi, Wakimin, Mardiyono, Muh. Syamsuri, Warudin, Suwarno, Eko Suharno, Suratmin, Warsito, Lakon Supriyanto, Gunanto, dan Jumadi.