Esposin, KARANGANYAR--Pemprov Jateng membuka SMA kelas jarak jauh di Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar. Kelas yang dibuka berkapasitas dua rombongan belajar (rombel).
Pembukaan pendaftaran dilakukan awal Juli lalu. Tahun ajaran baru 2020/2021 ini menjadi tahun pertama kelas jarak jauh di Tawangmangu. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) membuka SMA kelas jarak jauh di Tawangmangu dengan pertimbangan peningkatan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Kepala Kantor Cabang Dinas Wilayah 6 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng, Eris Yunianto, menyampaikan SMA kelas jarak jauh di Tawangmangu menginduk kepada SMAN Karangpandan.
Dewan Kehormatan UGM Rekomendasikan Gelar Doktor Rektor Unnes Semarang Dicabut
"Kelas jarak jauh dengan pola standar. Menginduk kepada sekolah terdekat. Dalam hal ini SMAN Karangpandan. Sekolah jarak jauh ini letaknya di luar sekolah induk dan letaknya di Tawangmangu. Layanan SMA," kata Eris saat berbincang dengan Esposin, Jumat (10/7/2020).
Eris menyebutkan Pemprov Jateng mengambil keputusan membuka kelas jarak jauh di Tawangmangu dengan harapan dapat menjangkau dan memperluas layanan pendidikan kepada masyarakat. Kelas jarak jauh di Tawangmangu ditempatkan di bekas SDN 03 Tawangmangu.
Eris menyampaikan salah satu pertimbangan Pemprov Jateng membuka kelas jarak jauh di Tawangmangu karena belum ada SMA maupun SMK di Tawangmangu.
Hore! Pohon Sakura di Tawangmangu Karanganyar Berbunga Dua Kali Setahun
"Ditempuh sebagai salah satu alternatif menjangkau dan memperluas layanan. Kelas itu hanya untuk warga Tawangmangu, masyarakat di Tawangmangu. Namanya afirmasi. Bagian dari meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," tutur Eris.
Rencana kelas jarak jauh membuka dua rombel. Tetapi tahun ajaran baru ini, mereka hanya menerima satu rombel. Isinya 24 orang siswa.
Korban Zonasi
Camat Tawangmangu, Rusdiyanto, menuturkan kelas jarak jauh menempati bekas SDN 03 Tawangmangu. Sekolah dasar itu digabung dengan SDN 04 Tawangmangu dan menempati gedung SDN 04 Tawangmangu.Ini Alasan Jokowi Ingin Bubarkan 18 Lembaga Negara
"Kami pinjam bangunan SDN 03 Tawangmangu. Kelas jarak jauh ini menginduknya ke SMAN Karangpandan. Dua kelas di SDN 03 Tawangmangu kami jadikan satu. Jadi tembok kelas kami buka. Ya kelas di SD kan kecil-kecil," ungkap Rusdiyanto saat berbincang dengan Esposin, Selasa (14/7/2020).
Kelas jarak jauh itu diperuntukkan masyarakat Tawangmangu. Rusdiyanto menyampaikan warga Tawangmangu mengalami kesulitan setiap kali pendaftaran peserta didik baru beberapa tahun terakhir.
Hal itu karena pemerintah menerapkan sistem zonasi. Padahal di Tawangmangu tidak ada SMA/SMK. Pelajar yang tinggal di Tawangmangu "kalah" apabila mendaftar di sekolah di luar zonasi Tawangmangu.
Sudah 10 Orang Ditahan Terkait Latihan Silat Tewaskan Remaja Sukoharjo
"Semua warga Tawangmangu ini kesulitan mendaftar sekolah karena berkaitan dengan zonasi. Ana sing ora tertampung. Setelah dibuka itu beberapa siswa yang belum mendaftar kemudian mendaftar di kelas jarak jauh. Siswa yang lain sudah terlanjur mendaftar ke sekolah swasta," ungkap dia.Rusdiyanto mengapresiasi program bikinan Pemprov Jateng itu. Dia optimistis kelas jarak jauh di Tawangmangu akan berkembang pada tahun depan.
"Terima kasih karena pemerintah sudah membuka kelas jarak jauh di Tawangmangu. Anak-anak yang semula belum tertampung di sekolah pilihan, bisa tertampung di sini [kelas jarak jauh]. Tidak berhenti di sini, seharusnya tahun depan lebih meningkat dan makin banyak yang sekolah di situ."