Para pedagang menuntut tetap diperbolehkan berjualan di dalam kereta sehingga KA Logawa kembali tersandera kira-kira dua jam.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
“Kami ingin tetap diperbolehkan berjualan di dalam kereta api. Karena itu ketika kereta api (KA) Logawa berhenti kami naik menjajakan barang dagangan meskipun tadi harus bersitegang dengan para petugas dan termos tema-teman ada yang pecah, dagangan rusak dan sebagainya,” ujar salah seorang pedagang asongan, Binceng, 35, ketika ditemui wartawan di Stasiun KA Jebres, Solo, Kamis (13/2/2014).
Seperti diwartakan sebelumnya, kira-kira 100-an pedagang asongan yang berjualan di Stasiun KA Jebres, Solo nekat naik ke KA Logawa jurusan Purwokerto-Jember pada Selasa (11/2/2014) siang.
Petugas yang menghalau para pengasong agar turun dari KA ditolak mentah-mentah, sehingga KA sempat tersandera kira-kira dua jam.
Sementara itu salah seorang pengasong lainnya, Pur Jae, 34, juga menyatakan tetap akan berjualan di dalam KA kendati hal itu menjadi larangan.
Karena dia dan teman-temannya mengaku tak punya keterampilan lain selain berdagang di dalam KA.
“Ini urusan perut, sehingga apa pun taruhannya kami akan tetap berjualan, Karena kalau tidak demikian kami mau makan apa? Mestinya para petugas juga mikir nasib orang-orang kecil seperti ini. Kami kan tidak korupsi seperti orang-orang gedean itu tetapi ternyata perlakuan kepada kami tidak mengenakkan,” ujar dia.