Esposin, BOYOLALI -- Badan Keuangan Daerah (BKD) Boyolali membuat terobosan atau inovasi berupa inventarisasi aset atau barang milik daerah secara realtime. Inovasi ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan pemeliharaan barang milik daerah dengan mekanisme baru.
Selain itu juga memastikan setiap barang milik daerah terdata dan terpantau secara akurat dan efisien. Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) BKD Boyolali, Dony Mahendra, mengatakan inventarisasi secara realtime bakal membuat barang milik daerah bisa aman dan terpelihara.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Ia mengatakan Pemkab Boyolali memiliki aset berupa tanah, peralatan, mesin, meja, kursi, gedung, saluran irigasi, dan sebagainya. Dengan inventarisasi realtime, lanjut Dony, barang milik daerah bisa dipastikan mana yang kondisinya prima dan siap digunakan.
“Sering kami mendapatkan aduan dari masyarakat, contoh di kantor kecamatan kok lama dan berbelit-belit. Ketika dicek, ternyata karena komputernya yang kurang baik, rusak, atau printernya rusak. Kami memastikan kondisi peralatan untuk pelayanan dalam kondisi baik,” jelasnya, Kamis (4/7/2024).
Di era digital ini, tutur Dony, pengelolaan BMD menjadi tantangan yang semakin kompleks. Banyak daerah mengalami kesulitan dalam melacak dan mengelola aset mereka secara tepat, yang sering kali mengakibatkan kerugian dan inefisiensi.
Kemudian, Dony mengatakan aset tanah di Boyolali sangat luar biasa. Dony menyebut dengan bergantinya pejabat dan kepengurusan aset, kalau setiap saat tidak dijaga dikhawatirkan bisa dikuasai orang lain.
Hal tersebut membuat aset Pemkab Boyolali berkurang bahkan mengakibatkan sengketa tanah. Selanjutnya, ia mengatakan barang milik daerah yang mengalami rusak berat juga sangat banyak.
Dony menyebut berdasarkan hasil sensus yang ia buat, ada senilai Rp80 miliar barang milik daerah rusak berat. Kemudian, barang milik daerah yang hilang sekitar Rp30 miliar. Total nilai barang milik yang rusak berat hingga hilang sekitar Rp110 miliar.
“Kami selesaikan sedikit demi sedikit, yang rusak berat kalau sudah tidak layak digunakan akan kami hapuskan. Yang masih layak, kami meminta OPD yang mengelola barang tersebut untuk segera menganggarkan pemeliharaan. Kalau yang hilang, kami tindaklanjuti dengan mekanisme tuntutan ganti rugi,” kata dia.
Keunggulan Inventarisasi Realtime
Ketika ada unsur kelalaian dari pengguna barang, harus ada yang bertanggung jawab untuk mengganti rugi. Ketika tidak ada unsur kelalaian, maka menunggu rekomendasi majelis Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi (TPTGR).Dony berharap dengan inventarisasi realtime yang dilaksanakan bisa membantu untuk mengetahui kondisi barang secara langsung saat itu juga. Saat ini inventarisasi realtime baru sebatas laporan hardfile tiap organisasi perangkat daerah (OPD).
Dony mengatakan nantinya bisa bertahap inventarisasi secara daring bahkan bisa diakses lewat website. Ia juga berharap nantinya inventarisasi realtime bisa go-public sehingga masyarakat bisa memantau aset pemerintah.
“Terutama tanah, ketika aset pemerintah kok ada yang menempati, bisa segera melaporkan ke kami untuk ditindaklanjuti,” kata dia. Ia mengatakan pemantauan inventarisasi secara realtime memiliki beberapa keunggulan.
Pertama dapat memantau aset secara langsung. Dengan inovasi tersebut, pemantauan lokasi dan status aset bisa dilakukan sehingga meminimalkan risiko kehilangan atau penyalahgunaan.
Kedua, pelaporan dan analisis data akurat. Dony mengatakan data aset dapat diakses secara realtime, memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan berdasarkan informasi akurat.
Ketiga, integrasi mudah dengan sistem yang ada. Solusi tersebut dapat diintegrasikan dengan mudah ke dalam sistem manajemen barang milik daerah yang sudah ada, tanpa mengubah infrastruktur yang signifikan.
Dony mengatakan keamanan dan pemeliharaan barang milik daerah adalah prioritas utamanya. Dengan inovasi inventarisasi realtime ini, Dony yakin dapat membantu Pemkab Boyolali dalam menjaga dan memelihara asetnya dengan lebih baik.
“Inovasi ini tidak hanya memberikan transparansi yang lebih besar, tetapi juga memastikan setiap aset berada dalam kondisi terbaiknya dan siap digunakan kapan saja,” kata dia.